PEMKOT,GP – Pemerintah Kota (Pemkot) Gorontalo melalui Dinas Kesehatan menggeber
Crash Program Campak (CPC) untuk anak berusia 5 bulan sampai 5 tahun. Selama 14 hari kedepan dilaksanakan imunisasi di seluruh Puskesmas dan Posyandu yang ada.
Melalui program ini, pemerintah berharap seluruh anak di Kota Gorontalo bebas dari Campak.
“Program CPC ini mulai kita gelar hari ini, (kemarin,red). Kita ingin memastikan seluruh anak terimunisasi, atau paling minimal populasi di atas 95 persen,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Gorontalo Nur Albar saat diwawancarai awak media, kemarin, (1/8).
Penyakit Campak atau measles rubeola termasuk infeksi virus menular. Dalam ilmu medis, ini disebabkan infeksi virus golongan paramixovirus. Campak ditandai dengan banyak gejala seperti demam, batuk, konjungtivitis dan ruam kulit. Penularan Campak bisa terjadi karena menghirup percikan ludah dari penderita.
Mengingat wabah Campak mudah menular dan meluas, maka program CPC menjadi salah satu solusi untuk melindungi seluruh anak di Kota Gorontalo dari penyakit tersebut.
“Fungsi CPC ini untuk melengkapi tingkat imunitas anak usia 5 bulan sampai 5 tahun juga untuk berjaga-jaga, jangan sampai ada anak yang belum mendapat imunisasi,” jelas Nur Albar.
Tidak berhenti disitu. Nur Albar mengatakan, setelah program CPC selama 14 Hari, pihaknya akan melangsungkan kembali sweping imunisasi. Ini dimaksudkan untuk menjaga jangan sampai ada anak yang terlewatkan saat CPC.
“Kalau anak sudah diimunisasi, daya tahan tubuhnya kebal dari Campak,” katanya.
Lebih lanjut disampaikan Nur Albar, program CPC yang digelar Pemkot Gorontalo juga berkaitan dengan target eradikasi nasional dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Presiden menargetkan, di tahun 2020, seluruh anak Indonesia bebas campak.
Untuk Kota Gorontalo sendiri, Nur Albar optimis, target anak bebas Campak dapa terealisasi.
“Yang saya butuhkan adalah dukungan seluruh masyarakat. Kita berharap masyarakat yang memiliki anak usia 5 bulan sampai 5 tahun untuk memanfaatkan program CPC. Bawa anak untuk diimunisasi di Puskesmas atau Posyandu,” imbaunya. (hargo/*)
