Aksi AMP di Bali Ricuh, Lempari Polisi, Ormas dan Pecalang

Kabar Nusantara Metropolis
Para demonstran Aliansi Mahasiswa Papua melempari petugas dengan batu di Renon, Denpasar setelah aksinya dibubarkan paksa lantaran mengarah anarkis, Rabu (1/12). (Istimewa)
  

Hargo.co.id, DENPASAR – Baru juga dimulai, aksi demonstrasi Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Papua di Renon, Denpasar, Rabu (1/12) pecah.

Para demonstran yang tengah memperingati 60 tahun Deklarasi Kemerdekaan Papua Barat bentrok dengan pihak desa adat dan organisasi massa (ormas) yang menggelar aksi tandingan di Renon.

banner 300x300

Para demonstran yang berusaha mendekati Kantor Konsulat Jenderal (Konjen) Amerika Serikat di Denpasar diadang dan dibubarkan.

Namun, para mahasiswa Papua yang kuliah di sejumlah perguruan tinggi di Bali ini melawan.

Mereka balik melempari pihak desa adat.

banner 728x485

Kericuhan muncul setelah pihak desa adat dan ormas melakukan orasi menandingi orasi AMP Bali yang mendukung kemerdekaan atas Papua Barat.

Mereka juga menuntut demiliterisasi, pencabutan perpanjangan otonomi khusus di Papua, serta menuntut kebebasan untuk menentukan nasib sendiri bagi rakyat Papua.

AMP menuding pemerintah Indonesia telah melakukan praktik kolonialisme di tanah Papua, sehingga menimbulkan kesengsaraan bagi rakyat Bumi Cendrawasih.

Orasi ini membuat pihak desa adat dan ormas meradang.

“Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar.

Mereka adalah Aliansi Mahasiswa Papua bayaran yang dibayari Benny Wenda,” teriak orator dari ormas Patriot Garuda Nusantara (PGN).

Aparat Polresta Denpasar yang turun tangan segera menengahi kedua belah pihak.

Namun, pihak AMP terus merangsek dan melawan.

Puncaknya, akhirnya terjadi aksi anarkis.

Para mahasiswa yang dibubarkan paksa akhirnya melempari polisi, petugas pengamanan desa adat adat dan organisasi massa.

Menggunakan batu, mahasiswa Papua melempari petugas sambil mundur untuk membubarkan diri.

Sampai berita ini diturunkan, kericuhan masih terjadi.

Sebelumnya, beberapa ormas menolak AMP menggelar aksi demonstrasi di Bali lantaran membuat kotor tanah Bali.

Apalagi, banyak putra Bali yang jadi korban KKB Papua.

Mereka tidak ingin tanah Bali diinjak-injak oleh AMP yang getol menyuarakan kemerdekaan Papua di Tanah Dewata. (JPNN.com)

 

 

 

 

*) Artikel ini telah tayang di JPNN.com, dengan judul: “AMP Tuntut Papua Merdeka Ricuh, Lempari Polisi, Ormas dan Pecalang dengan Batu“. Pada edisi Rabu, 01 Desember 2021.
Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *