Ayam Tiren dan Daging Berbau Disita

Metropolis
  PETUGAS Operasi patuh karantina 2017 saat memeriksa bahan bawaan dari para penumpang. Jumat (27/10).

Hargo.co.id GORONTALO – Sejumlah daging dari Ampana dan beberapa ekor ayam mati terjaring Operasi Patuh Karantina 2017, kemarin, Jumat (27/10), dini hari. Barang tersebut disita dari kapal yang masuk ke Pelabuhan Penyebrangan Gorontalo.

“Hasil dari operasi yang kita lakukan ini sangat beragam, ada yang daging olahan 4 Kg kita tahan karena dia tidak diketahui lagi jenisnya, kondisi kemasan juga sudah mengalami kebocoran, sudah berbau dan beberapa bagian yang terlihat hijau tua.

banner 300x300

Selain itu ada juga 2 ekor ayam yang sudah mati dari kapal, sehingga itu kita tahan. Dan yang lainnya kita berikan pembinaan,” ungkap penanggung jawab Operasi Patuh Karantina, Titin Qomariyah.

Sebelum memulai operasi, kepala Balai Karantina Pertanian kelas II Gorontalo, Indra Dewa, menggelar apel sekitar pukul 02.00 Wita. Kemudian, setelah kapal pertama masuk, yaitu Kapal Motor Penyebarangan (KMP) Tuna Tomini dari Ampana ke Gorontalo, petugas operasi gabungan langsung meminta izin terlebih dahulu kepada sang kapten kapal untuk melakukan Operasi Patuh Karantina. Satu per satu barang bawaan dari para penumpang yang membawa makanan, daging, ikan maupun hewan peliharaan itu diperiksa oleh para petugas Karantina.

Bagi yang membawa dokumen lengkap dari daerah asal karantina itu aman dan langsung diperbolehkan pulang. Namun ada yang bermasalah dengan dokumen, serta dari segi fisik yang dilihat aneh, maka itu dilakukan penahanan.

banner 728x485

Hal yang sama juga dilakukan di KMP Monit asal Pagimana yang datang ke Gorontalo. Namun khusus untuk KMP Monit tersebut, petugas banyak meberikan pembinaan karena ada penumpang yang membawa anjing dan dilengkapi dengan dokumen dari daerah asal karantina. Ada juga penumpang yang membawa olahan daging anjing itu juga turut diperiksa dan ditahan sementara, karena tidak bisa menunjukkan dokumen dari daerah asal.

Kepala Balai Karantina kelas II Gorontalo, Indra Dewa, menyampaikan, pelaksanaan operai patuh ini bertujuan untuk memastikan keamanan dari setiap barang olahan daging dan hewan yang masuk ke Gorontalo. “Intinya kita di karantina ingin memberikan rasa aman saja dan kepada masyarakat tidak perlu takut dengan karantina, lakukanlah sesuai dengan prosedur yang berlaku. Kita di karantina akan memberikan kemudahan,” pungkasnya.

Dalam pelaksanaan operasi patuh ini, karantina melibatkan Reskrim dan Polairud Polda Gorontalo, TNI AL, Bea Cukai, Kantor Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), Pelindo, Balai Pengelola Transportasi Darat wilayah XXI Gorontalo, Kesehatan Pelabuhan Gorontalo, pengamanan pelabuhan, Stasiun Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan, serta Imigrasi Gorontalo.(wan/hg)

Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *