ramadan2024

Begini Jadinya Jika Proyek Dibuat Asal Jadi, Warga pun Protes

×

Begini Jadinya Jika Proyek Dibuat Asal Jadi, Warga pun Protes

Sebarkan artikel ini
Diduga tidak sesuai bestek, Drainase yang sementara dibangun akhrinya ambruk (foto; Roy Gobel/hargo)

LIMBBOTO, Hargo.co.id – Proyek pembangunan drainase lingkungan yang berlokasi di Kelurahan Biluhangga, Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo, menuai protes dari warga setempat, pasalnya konstruksi bangunan drainase ini dianggap tidak sesuai dengan ketentuan yang ada dan terkesan asal jadi.

badan keuangan

Menurut Sofyan Gobel, salah satu warga mengatakan bahwa, proyek pembangunan drainase sepanjang 4000 meter, yang bersumber dari anggaran APBN dengan total nilai anggaran sebesar 3,6 Milyar ini, seharusnya dikerjakan dengan mengacu pada ketentuan yang ada, namun kenyataan dilapangan ternyata banyak terdapat kesalahan dalam perencanaan maupun teknis palaksanaan pekerjaannya.

Seperti halnya pada konstuksi bangunan drainase tersebut, dimana dua sisi dinding saluran air yang dibuat dengan kedalaman kurang lebih 2 meter ini, dibangun secara tegak lurus, sehingga dengan kondisi bangunan seperti itu, diyakini tidak akan mampu menahan beban dan tekanan dari tanah. Dan terbukti belum lama dibangun, salah satu sisi bangunan dinding saluran air tersebut, sebagian sudah ada yang ambruk.

Example 300250

Selain itu, Soyan menambahkan, dalam pekerjaan proyek ini juga tidak memperhatikan standar keselamatan dalam pelaksanaan proyek, seperti halnya material bekas galian yang diletakkan di separuh badan jalan, tampa menggunakan rambu-rambu proyek, sehingga dapat memicu kecelakaan lalu lintas dan membahayakan pengguna jalan.

” Sejak awal kami sudah mengingatkan kepada pelaksana proyek, namun hal ini tidak ditanggapi, akibatnya sebagian dindingnya ambruk. Dan hal ini membuktikan kwalitas pekerjaan ini tidak sesuai dengan standar proyek. Dengan kenyataan ini kami berencana untuk mengajukan hal ini kepada pihak Kejaksaan Tinggi Gorontalo selaku pendamping proyek ini,” Ujar Soyan

Menanggap hal ini, Kulman Uloli selaku pelaksana proyek membantah adanya tudingan warga tersebut, bahkan pihaknya mengaku sudah melakukan pekerjaan ini, sesuai dengan desain perencanaan yang ada. Namun disisi lain pihaknya mengakui bahwa dari ukuran yang ada pada desain konstrusinya, memang tidak layak, sebab dengan ketinggian 2 meter dalam bentuk tegak lurus tidak akan mampu untuk menahan beban. Dan hal ini baru disadari setelah adanya bangunan yang ambruk.

Ramadhan 2024

Oleh sebab itu, berdasarkan kenyataan yang ada, pihaknya akan mengajukan kembali perubahan desain pada Dinas Pekerjaan Umum Propinsi Gorontalo.

“Menyangkut konstruksi, kami sebagai pelaksana hanya mengacu pada desain perencanaa yang sudah dibuat, namun dengan adanya kerusakan dibeberapa bagian, maka kami akan mengajukan kembali untuk dilakukan perubahan desain, sehingga mengurangi dampak buruk dari hasil pekerjaan ini.” Ungkapnya.

Sementara itu disinggung menyangkut rambu-rambu proyek yang tidak dipasang, Kulman menyatakan bahwa sejak awal pihaknya sudah memasang rambu-rambu ini sebanyak 12 unit, namun kenyataanya banyak yang sudah rusak bahkan ada yang hilang. Selain itu menyangkut material yang sudah menggunakan sebagian badan jalan, Kulman berjanji akan segera mengangkut meterial tersebut.(rg/Hargo)



hari kesaktian pancasila