Butuh Rp 42,9 Miliar untuk Tangani Banjir di Gorontalo Utara
Hargo.co.id, GORONTALO – Guna menangani masalah banjir di Gorontalo Utara (Gorut), pemerintah daerah akan mengajukan proposal ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat lewat Balai Wilayah Sungai Sulawesi (BWSS) II, melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). Maklum, butuh dana yang banyak untuk mengatasi masalah ini.
Informasi yang berhasil dihimpun, dalam proposal yang telah disusun dan akan diajukan tersebut, anggaran yang dibutuhkan kurang lebih Rp 42,9 Miliar. Besaran nilai yang akan diajukan tersebut bukan sembarang dicantumkan. Ini berdasarkan hasil identifikasi atas kerusakan sejumlah infrastruktur, khususnya sungai di beberapa titik di daerah itu akibat serangkaian musibah banjir yang melanda dalam dua bulan terakhir.
“Ini saya sudah siapkan semua proses proposal pengendalian banjir khusus Kecamatan Biau, Sumalata, Sumalata Timur, Monano dan Tomilito,” kata Kadis PUPR Gorut, Haris Latif, sembari menunjukkan proposal yang telah dirampungkan.
Proposal yang telah disiapkan tersebut, kata Haris, semuanya akan difasilitasi dan dikoordinasi pihaknya dengan BWSS II.
“Karena ini kan soal kewenangan. Penanganan sungai itu kewenangannya mereka (BWSS), sehingga ini yang saya tindaklanjuti dan ini proposalnya, laporan-laporannya sudah jadi. Begitu juga data-datanya berdasarkan yang di lapangan itu sudah ada,” jelas Haris dengan proposal ditangannya.
Besaran anggaran tersebut untuk menangani banjir di beberapa sungai yang ada di Kabupaten Gorut. “Secara keseluruhan, dana yang kita butuhkan untuk menangani banjir di beberapa wilayah di Gorut adalah Rp 42.985.000.000, terdiri dari penanganan Sungai Potanga, Sungai Didingga, Sungai Biau, Sungai Tudi, Sungai Monano, Sungai Dunu, Sungai Deme I, Sungai Dulukapa, dan Sungai Leyao,” tandasnya. (abk/adv/hargo)