ramadan2024

Cara Nyeleneh Satpol PP Tindak Warung Kelambu di Bulan Puasa

×

Cara Nyeleneh Satpol PP Tindak Warung Kelambu di Bulan Puasa

Sebarkan artikel ini
Salah satu warung nasi di Jalan Padang Pasir, tepatnya belakang kantor Gubernur Sumbar tetap buka di siang hari, Jum'at (9/6) sekitar pukul 14.00. Meski telah dilarang, namun sejumlah rumah makan/warung nasi tetap mengabaikannya. (RYAN DARMAWAN/PADANG EKSPRES/JawaPos.com)

Hargo.co.id – Keberadaan warung kelambu (warkel) setiap bulan Ramadan sudah menjadi obrolan setiap orang. Kendati pemerintah daerah tidak melarang untuk tidak berjualan di siang hari selama ramadan, namun para pedagang dan pembeli tetap saja mengabaikannya.

badan keuangan

Sehingga para pelanggar itu harus ditindak. Seperti yang terjadi di Kota Padang. Satpol PP Kota Padang tetap merazia warkel yang buka di siang hari.

Akan tetapi razianya tidak menyita barang makanan yang dijual oleh penjual. Mereka malah memilih cara lain, yakni membuka kelambu yang selama dipasang sebagai penutup warung.

Example 300250

Dengan terbukanya kelambu itu maka masyarakat umum akan melihat dengan jelas siapa yang tidak berpuasa dan siapa yang berjualan nasi di siang hari.

Kasat Pol PP Padang Dian Fakri, menyebut instansi yang dipimpinnya selalu melakukan razia setiap hari selama Ramadan dan selalu saja mendapatkan warung kelambu berjualan. Mereka pun sudah ditegur.

”Kami tidak akan menyita dagangan dari warung kelambu itu. Itu bukan tipe Pol PP Padang,” kata Dian Fakri, seperti dilansir Padang Ekspres (Jawa Pos Group), Sabtu (10/6).

Ramadhan 2024

Dia menyebutkan, selain memberikan teguran pihaknya akan membuka kelambu yang menutupi warung itu agar terlihat oleh masyarakat bagaimana perilaku dari pemilik dan pengunjung warung itu.

”Bukan zamannya lagi menyita dengan gaya arogan itu. Sekarang kami serahkan kepada masyarakat, biar masyarakat yang menilai bagaimana moral dari setiap warung kelambu yang buka dan pengunjungnya itu,” terangnya.

Disebutkan Dian, setiap mendapatkan informasi pihaknya akan terus berupaya mendatangi warung dan memberikan arahan dan masukan. ”Kami sudah bosan mendengar, alasan untuk biaya hidup, persiapan Lebaran dan sebagainya. Sekarang kami kembalikan kepada moral mereka,” tukasnya. (hg/cr22/iil/JPG)



hari kesaktian pancasila