Hargo.co.id GORONTALO – Polres Gorontalo Kota mungkin punya trik baru untuk membuat jera para pelaku balap liar yang sering kali berbuat ulah di sejumlah jalan utama di Kota Gorontalo. Pelaku balap liar yang didominasi pelajar ini harus dijemput langsung oleh orang tuanya sendiri ketika nantinya mereka tertangkap.
Upaya ini dilakukan setelah rangkaian sosialisasi, pemberian ancaman sanksi hukum yang tampaknya tidak membuat kapok para pelakunya.
“Pelaku balap liar itu umumnya di bawah umur, makanya harus ada keterlibatan orang tua. Jadi, nanti kalau ada yang tertangkap, harus orang tuanya yang menjemputnya sendiri. Tak boleh diwakili, walaupun dia kakak kandungnya.
Kecuali orang tuanya sudah meninggal dunia,†terang Kapolres Gorontalo Kota, AKBP Yan Budi Jaya, melalui Kabag OPS, Kompol Pietmon Tamalawe, kemarin, Selasa (5/9) Ulah pelaku balap liar, diakui Pietmon, banyak menuai protes keras dari pengguna jalan, termasuk warga Kota Gorontalo yang sedang ingin beristirahat.
Dan meski sudah dilakukan sosialisasi, bahkan operasi, pelakunya masih saja tak kunjung jera. Bahkan terkesan pelakunya malah menjamur. Pihaknya khawatir akibat negatif dari balapan liar ini.
Olehnya, dengan melibatkan orang tua dalam meminimalisir balapan liar, pihaknya berharap bisa berdampak positif.
“Ini sebagai efek jera, agar mereka langsung ditegur oleh orang tuanya sendiri. Dan mudah-mudahan jika dilarang langsung oleh orang tuanya agar tidak lagi terlibat kasus balap liar efeknya langsung terasa,” tandasnya.
Ditanya jika tidak juga dijemput orang tuanya atau mungkin terlambat ? Pietmon mengatakan pihaknya akan tetap menahannya, “Jadi, perlu saya tegaskan, kalau bukan dijemput orang tuanya, jangan harap bisa meninggalkan kantor polisi,” tegasnya.(tr-45/hg)
