Dari Haul Bapu Ju Panggola, Sang Aulia Penyebar Islam di Gorontalo

Features Gorontalo
  capt : Haul Ju Panggola diisi dengan pelaksanaan dzikir, tahlil, dan salawatan di Masjid Ju Panggula, Kota Gorontalo, kemarin, (4/10).

Lima Jam Berzikir, Baca Fatiha 325 Kali

Lantunan zikir, tahlil, dan salawat terdengar khusuk dan menggema. Seluruh jamaah larut dalam irama yang hikmat. Suasana ini mewarnai Masjid Ju Panggola menyusul dilaksanakannya Haul Ju Panggola oleh majelis Muhyin Nufus dan Umul Hanifah Kota Gorontalo Kemarin, (4/10) /// lead

Adriansyah Mansur / Gorontalo

banner 300x300

MASJID Ju Panggola terletak di perbukitan Kelurahan Dembe, Kecamatan Kota Barat, Kota Gorontalo. Masjid ini merupakan pusat dakwah dari Raja Ilato. Ju Panggola sendiri adalah gelar adat Raja Ilato, berarti Yang Dituakan.

Menurut catatan sejarah, Raja Ilato hidup sekitar Tahun 1500-an. Ia merupakan seorang Awuliya (wali) yang menyebarkan agama Islam di Gorontalo dan memiliki kesaktian yang tinggi, mampu menghilang dari pandangan manusia dan dapat muncul seketika jika Negeri Gorontalo dalam keadaan gawat. Ia dijuluki Ju Ponggala, karena ia selalu tampil atau muncul dengan profil kakek tua berjenggot panjang dan mengenakan jubah putih.

Di Masjid Ju Panggola itu pun terdapat makam dari Raja Ilato yang tanahnya dianggap keramat oleh warga sekitar. Tak heran banyak warga yang berziarah ke makam itu mengambil segenggam tanah untuk dijadikan azimat.

banner 728x485

Konon katanya, meski sudah ribuan pengunjung mengambil tanah di sekitar makam itu, namun tanahnya tetap utuh. Karena merupakan seorang aulia yang sangat berjasa dalam penyebaran Islam di Gorontalo, maka setiap tahun, warga pun sering membuat Haul untuk Raja Ilato. Seperti yang dilakukan oleh Majelis Muhyin Nufus dan Umu Hanifah.

Pelaksanaan Haul Muhyin Nufus kemarin berlangsung sejak pukul 10.00 Wita dan berakhir pukul 15.00 Wita. Selama 5 jam itu, majelis menggelar zikir, tahlil, yasinan, membaca Al Fatiha sebanyak 325 kali, juga membaca Bacaan Rotib Al Idrus, serta menggelar Tauzhiyah, dan Qasidah Salawat.

Jalannya Haul berlangsung hikmat sebagaimana tema yang diangkat oleh Pantia kali ini yakni “zikir menyejukkan hati, mendatangkan cinta kasih ilahi”.

Ketua Penyelenggara Haul Bapu Ju Panggola Abdurrahman Batalipu menjelaskan, Bapu Ju Panggola merupakan auliyah yang berjasa besar bagi kemajuan Islam di Gorontalo.

“Beliau dikenal sebagai Syekh Al Alamah Quthbil Quthb atau Syekh Ali bin Abubakar Al Hasani. Beliau juga dikenal Raja Pengelola Awalu Bil AwalMaro Idal Islam Minna Gorontalo,” tutur Abdurrahman.

Berangkat dari hal itu sambung Abdurrahman, majelis Muhyin Nufus dan Umum Hanifah setiap tahun rutin menggelar Haul untuk Bapu Ju Panggola. Tujuan dan manfaatnya sangat banyak. Di antaranya sebagai tuntunan agama, hal ini menjadi tabaruk untuk mengambil berkah dari orang yang dikasihi Allah SWT.

“Sambil bertabaruk, kita mengisinya dengan dzikir yang penting untuk menenangkan hati kita. Ini adalah bentuk perintah Alquran. Dengan berdzikir hati menjadi tenang,” terangnya.

Selain itu, pelaksanaan Haul Bapu Ju Panggola juga merupakan wujud keprihatinan sejarah Islam di Gorontalo. Yang mana Bapu Ju Panggola adalah Aulia yang pernah dan mendakwahkan Islam sekaligus meninggalkan situs sejarah masjid Ju Panggola.

“Harusnya ini masuk situs sejarah perdaban Islam Gorontalo yang mesti dijaga. Setiap tahun kita gelar Haul agar dari generasi ke generasi, Gorontalo tidak akan lupa dari mana orang-orang tua kita mengambil ajaran Islam,” jelasnya.

Menurut Abdurrahman, sejauh ini menyangkut peringatan Haul Ju Panggola, animo masyarakat Gorontalo masih rendah. Warga yang memperingatinya sangat sedikit dan hampir itu-itu saja. Padahal, semestinya, ritual ini adalah tradisi Islam di Gorontalo yang sangat baik dan mengandung berkah.

“Kita berharap kedepan, animo masyarakat terhadap Haul Ju Panggola ini dapat lebih meningkat lagi. Ini adalah Haul untuk guru Mulia di Gorontalo. Tradisi bukan hanya miliki Muhyin Nufus atau Majelis Umu Hanifa. Kita berharap seluruh elemen masyarakat Gorontalo merasa memilikinya,” imbuhnya.

Sementara itu, Sekretaris PC NU Kota Gorontalo Muchlis S. Huntua mengatakan, pelaksanaan Haul Ju Panggola merupakan bentuk penghormatan terhadap Ulama sebagai panutan baik dari keilmuannya, ketokohannya, juga perjuangannya dalam melanjutkan estafet risalah Islamiyah di tengah-tengah umat.

Karena itu NU Kota Gorontalo memberikan penghargaan kepada majelis-majelis seperti Muhyin Nufuus yang terus Menggelar Haul Ju Panggola mengingat hal ini sejalan dengan jiwa NU dalam kerangka memelihara tradisi. Apalagi pemerintahan NKRI jilid II memasukkan kegiatan keagamaan, adat, dan budaya yang lebih semarak, merupakan bentuk kepedulian dan perhatian besar pemprov tentang hal ini.

“NU Cabang Kota Gtlo sangat memberi apresiasi dan juga ikut andil dalam hal pelestarian adat budaya juga agama. Kedepan diharapkan Hulontalo sejalan dengan adat bersendikan syara dan syara bersendikan kitabullah,” terangnya.

Ditempat yang sama Staf Ahli Gubernur Gorontalo Syariful Darise mengatakan, pemerintah Provinsi Gorontalo mendukung sepenuhnya kegiatan mejelis Muhyin Nufus dan Umu Hanifah untuk melestarikan Haul Ju Panggola.

Atas nama pemerintah, ia juga mengharapkan agar animo masyarakat kedepannya dapat lebih meningkat menyambut haul Bapu Ju Panggola yang sangat berjasa dalam asal mula Islam di Gorontalo. “Kita ingin agenda demikian terus dilestarikan. Pak Gubernur juga sudah menyampaikan sangat mendukungnya,” kata Syaiful. (*/hargo)

Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *