ramadan2024

ramadan2024

Diduga Depresi, ASN di Pohuwato Ditemukan Gantung Diri

×

Diduga Depresi, ASN di Pohuwato Ditemukan Gantung Diri

Sebarkan artikel ini
Jenazah Arjun Mahadjani saat dievakuasi oleh petugas. (Foto: Istimewa)

Hargo.co.id, GORONTALO – Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN), di Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pohuwato, Arjun Mahadjani (39), ditemukan meninggal dunia pada salah satu perumahan yang berada di Desa Palopo, Kecamatan Marisa, Sabtu (05/02/2022) pada pukul 13.00 Wita.

hari kesaktian pancasila

Mayat korban pertama ditemukan oleh keluarganya, Irwan Mopangga (38) yang awalnya hanya ingin mengecek karena diminta istri korban. Pasalnya, sudah beberapa hari ini, korban tidak bisa dihubungi oleh istrinya.

Irwan Mopangga yang ditemani salah satu tetangga korban pun mulai merasa ada kejanggalan saat mendapati rumah yang bersebelahan dengan Dinas Nakertrans Pohuwato itu mengeluarkan aroma tak sedap. Setelah tak mendapatkan respon dari penghuni rumah, Irwan Mopangga memberanikan diri untuk mendobrak pintu depan.

Example 300250

Benar saja, setelah pintu berhasil dibuka, Irwan Mopangga mendapati sesosok mayat menggantung yang leher dililit tali. Tak hanya itu, Irwan Mopangga juga mendapati lantai rumah yang sudah bersimbah darah. Setelah memastikan jasad tersebut benar adalah Arjun Mahadjani, Irwan Mopangga segera melaporkan penemuan mayat tersebut ke Kepala Desa Palopo dan Petugas.

Kepada Hargo.co.id, Irwan Mopangga mengungkapkan, sudah beberapa hari korban sulit dihubungi oleh istrinya yang berada di Kabupaten Gorontalo. Begitupun dengan keluarganya di Paguyaman, Boalemo. Khawatir akan kondisi sang suami, istrinya menyuruh Irwan Mopangga untuk mencarinya.

“Tak biasanya dia tidak ba angka HP, jadi keluarga minta saya cek di rumah. Pas saya diminta dobrak pintu, so dapat lia ada kaki ta gantung. Langsung saya dengan satu masyarakat lain pigi lapor ke Bunda (Kepala Desa, red),” ujar Irwan saat di lokasi kejadian.

Ramadhan 2024

KBO Reskrim Polres Pohuwato, Ipda Yoftan Frans, mengungkapkan, dari hasil olah TKP, pihak Kepolisian belum bisa memastikan adanya tanda-tanda kekerasan ditubuh korban, mengingat kondisi jasad korban sudah dalam keadaan membusuk dan membengkak.

“Untuk memastikan ada kekerasan atau digantung oleh orang lain, itu susah karena kondisi jasad ini sendiri sudah membusuk dan membengkak. Jadi perkiraan sudah empat hari jasad ini tergantung. Barangkali kalau sudah di autopsi mungkin bisa dipastikan penyebab kematianya,” ungkapnya.

Lanjut kata Ipda Yoftan, pihak keluarga tidak menginginkan jenazah korban untuk dilakukan autopsi dengan alasan keluarga meyakini peristiwa tersebut murni gantung diri karena yang bersangkutan rupanya memiliki beberapa masalah pribadi.

“Kami hubungi keluarganya, istrinya juga, mereka menyampaikan ini murni dia gantung diri. Jadi tidak mau jenazah untuk di autopsi. Apalagi dari keterangan keluarga itu yang bersangkutan ada masalah. Informasinya dia pinjam mobil, sampai sekarang belum dikembalikan. Itu juga kami belum tahu secara persti bagaimana modelnya,” pungkasnya. (*)

Penulis: Ryan Lagili



hari kesaktian pancasila