Hargo.co.id, GORONTALO – Mengaku kecewa dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi II Gorontalo, Herman Muhidin mengaku akan menyurat ke Kementerian KLHK.
Hal tersebut disampaikan Muhidin akibat kekecewaannya terhadap tindakan BWS yang menurutnya tidak bertanggungjawab terhadap kerugian yang dialami kliennya, Emiliya Pakaya.
Dirinya menuturkan, persoalan tersebut bermula saat BWS Sulawesi II Gorontalo melakukan pekerjaan revitalisasi Danau Limboto yang dilakukan untuk membersihkan tumbuhan Enceng Gondok.
Akibat pekerjaan tersebut, kata Muhidin, lahan milik klienya menjadi tidak bisa dimanfaatkan lagi sehingga membuat kliennya rugi.
“Kami sudah berusaha menghubungi Kepala Balai untuk membicarakan hal ini, tetapi selalu saja tidak bisa bertemu,” kata Muhidin kepada awak media di Kantor BWS Sulawesi II Gorontalo, Kamis (4/4/2024).
“Ini sudah keempat kalinya kami berusaha bertemu. Setiap kami datang hanya dijanjikan. Tapi sampai hari ini tidak pernah bertemu. Selalu saja ada alasan untuk menghindari kami,” tambahnya.
Muhidin juga mengaku akan menyurat ke kementerian terkait persoalan tersebut, sehingga kliennya bisa mendapatkan keadilan atas persoalan ini.
“Jadi, saya akan pidanakan. Saya juga kan menyurat ke kementerian terkait persoalan ini,” tegasnya.
Terkait tindakannya yang akan mempidanakan BWS, Muhidin menyebut BWS diduga telah melakukan penyerobotan tanah milik klienya saat melakukan pekerjaan Revitalisasi Danau Limboto.
“Klien saya memegang Sertifikat tanah tersebut. Itu sertifikat yang sah atas nama orang tua klien kami. Sehingga tindakan BWS ini menurut kami merupakan tindakan penyerobotan,” terangnya.
Sementara itu, Emiliya Pakaya mengaku sedari awal ingin menyelesaikan persoalan tersebut dengan musyawarah. Karena itu, dirinya ingin bertemu dengan kepala BWS untuk mendapatkan solusi.
“Kami berharap bisa menyelesaikan persoalan ini baik-baik. Hanya saja, sampai hari ini kepala balai tidak bisa ditemui. Hanya selalu dijanjikan tapi tidak pernah bertemu, selalu sibuk,” ungkapnya.
Hingga saat ini, awak media belum mendapatkan tanggapan dari pimpinan BWS Sulawesi II Gorontalo terkait persoalan ini.
“Beliau masih berada di luar daerah,” kata salah satu staf di kantor BWS Sulawesi II Gorontalo kepada awak media saat ditemui di kantor tersebut.(*)
Penulis: Sucipto Mokodompis