Disambut Rusli di Sulteng, Menteri KKP akan Panen Ikan Bandeng di Gorontalo

Advertorial Gorontalo
Menteri KKP Edhy Prabowo (Kanan) ketika disambut Gubernur Gorontalo Rusli Habibie (Kiri, Kemeja Putih) di Kabupaten Parimo, Sulawesi Tengah, Rabu (10/6/2020). (Foto : Istimewa)
  Menteri KKP Edhy Prabowo (Kanan) ketika disambut Gubernur Gorontalo Rusli Habibie (Kiri, Kemeja Putih) di Kabupaten Parimo, Sulawesi Tengah, Rabu (10/6/2020). (Foto : Istimewa)

Hargo.co.id, GORONTALO – Jika tak ada aral melintang, Kamis (11/6/2020) Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo akan bertandang ke Gorontalo. Kunjungan Edhy Prabowo ke bumi serambi madinah dalam rangka memanen ikan bandeng, meninjau tambak rakyat dan meninjau lokasi tambak udang.

Berdasarkan jadwal dari Kementerian KKP, kegiatan itu akan dilangsungkan di tiga tempat berbeda, yakni Kecamatan Lemito dan Kecamatan Duhiadaa, Kabupaten Pohuwato serta di Kecamatan Kwandang, Kabupaten Gorontalo Utara.

banner 300x300

Besar harapan pemerintah Gorontalo agar kunjungan tersebut bisa meningkatkan alokasi bantuan untuk daerah. Bantuan kapal 30 Gros Ton, bantuan cool storage, perahu katintin dan budidaya perikanan menjadi penggerak ekonomi nelayan di daerah.

Sebelum ke Gorontalo, menteri Kabinet Indonesia maju itu terlebih dahulu mengunjungi Sulawesi Barat dan Sulawesi Tengah. Saat berada di Sulawesi Tengah, Kabupaten Parigi Moutong, orang dekat Prabowo Subianto kaget dirinya sudah di jemput oleh Rusli Habibie. Edhy Prabowo terkesan dengan penjemputan oleh Gubernur Gorontalo dua periode itu.

“Saya terkesan mendengar kabar Bapak Gubernur Gorontalo, Pak Rusli Habibie datang menjemput saya sampai ke sini. Saya tidak bermaksud merepotkan tapi ini suatu kehormatan, terima kasih banyak. Wajar daerah ini disebut Sijoli, Sejoli itu kalau di kamus Bahasa Indonesia artinya sepasang, kalau Gubernur Gorontalo dan Sulteng ketemu saya yakin masalah kelautan perikanan bisa teratasi,” ucap Edhy, Rabu (10/6/2020)

banner 728x485

Menteri Edhy datang untuk meresmikan tambak udang vaname di desa tersebut. Tambak milik PT Parigi Aquakultura Prima itu berdiri di lahan seluas 250 Ha dengan potensi panen setiap hektarnya sebesar 40 ton.

“Tambak dengan sistem intensifikasi rata-rata satu hektar lahan bisa menghasilkan 40 ton per satu siklus panen. Satu tahun bisa dua setengah siklus. Jika 40 ton saja setahun maka hasilnya Rp500-700 juta,” bebernya.

Sementara itu Gubernur Rusli menyambut baik rencana kunjungan kerja Menteri Edhy ke Gorontalo. Menurut Gubernur dua periode itu, penjemputan Edhy di perbatasan sebagai ucapan syukur dan bahagia dirinya atasnama warga Goronralo.

“Kebetulan saya juga mendapat undangan dari Gubernur Sulteng dan Bupati Moutung. Hari ini saya bersama ibu juga punya agenda di Popayato Barat untuk menyerahkan bantuan kepada warga setempat. Jadi sekalian saya menjemput beliau, karena jaraknya juga cukup dekat dari perbatasan,” ucap Rusli.(adv/rwf/hg)

Bagikan :