ramadan2024

Ditengarai Alami Tekanan Berat Kapolri Tito Ingin Pensiun Dini, Serius?

×

Ditengarai Alami Tekanan Berat Kapolri Tito Ingin Pensiun Dini, Serius?

Sebarkan artikel ini
Kapolri Jenderal Tito Karnavian. (Miftahul Hayat/Jawa Pos)

JAKARTA Hargo.co.id – Menjadi orang nomor satu di institusi Polri sejatinya menjadi impian dan idaman bagi semua anggota Polri. Karena dengan tongkat komando yang dimiliki , Kapolri punya anggota 430 ribu personil di seluruh Indonesia yang siap mengamankan setiap perintah yang dikeluarkan. Tak heran jika jabatan ini menjadi incaran para pejabat tinggi Polri.

badan keuangan

Tapi lain halnya dengan Kapolri Tito Karnavian yang baru genap satu tahun menduduki jabatan Kapolri pada 13 Juli 2017. Rupanya dia tak betah dengan jabatannya sekarang sehingga dia ingin pensiun dini.

Keinginan untuk segera meninggalkan jabatan Kapolri itu ditengarai karena kuatnya tekanan kerja yang dialami Tito Karnavian. Niatan untuk segera mengakhiri masa tugasnya itu diakui Tito karena hal itu merupakan langkah terbaik menghindari stres, mengingat umurnya tergolong muda saat memimpin Polri.

Example 300250

“Saya sampaikan kalau boleh saya pilih, saya tidak mau selesai sampai 2022. Terlalu lama. Tidak baik bagi organisasi, tidak baik bagi saya sendiri,” kata Tito di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Senin (10/7).

Tito menilai, organisasi butuh regenerasi pimpinan agar instansi dan bawahan tidak jenuh. Dia menganggap, pemimpin yang lama memegang tongkat komando, akan berdampak buruk bagi bawahannya.

“Organisasi butuh penyegaran, perlu ada pimpinan baru. Bayangin kalau saya jadi kapolri terus, enam tahun, tujuh tahun, anggota bosan, organisasi bosan, saya juga bosan,” jelas dia.

Ramadhan 2024

Tito menuturkan, menjadi Kapolri penuh dengan tekanan dan kerap dihantui dengan stres. “Saya katakan, jadi Kapolri penuh dengan kehidupan yang stressfull, banyak persoalan,” jelasnya.

Wajar, kata Tito, ia ingin kehidupan yang lebih tenang dan damai. Oleh karenanya, dia menganggap pensiun merupakan langkah yang tepat “Kemungkinan ada waktu yang saya anggap tepat, mungkin akan pensiun dini. Karna saya lama di luar negeri, dengar kata pensiun dini itu bukan sesuatu yang aneh,” jelasnya.

Sebelum mencapai puncak karirinya Tito mengenyam pendidikan SMA Negeri 2 Palembang kemudian melanjutkan pendidikan AKABRI pada tahun 1987. Tujuanya, saat itu sederhana saja, karena Tito tidk ingin merepotkan orang tuanya lagi, Jadi Ia memilih sekolah yang gratis, yakni masuk AKABRI.

Tahun 1993, Tito menyelesaikan pendidikan di Universitas Exter di Inggris dan meraih gelar MA dalam bidang Police Studies. Tak berhenti disitu, Tito juga berhasil menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) di Jakarta tahun 1996 dan meraih Strata 1 dalam bidang Police Studies.

Jalan Tito menjadi polisi seperti sudah digariskan sang maha Kuasa, pasalnya meski Tito diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya, Hubungan Internasional di Universitas Gajah Mada dan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN). Tito tetep memilih Akademi kepolisian.

Karir Tito dikepolisian dimulai dari posisi Pamapta Polres Metro Jakarta Pusat Polda Metro Jaya, lalu naik menjadi Kanit Jatanras Reserse polres Metro Jakarta Pusat Polda Metro Jaya dari tahun 1987 hingga 1991. 21 tahun berikutnya, Tito naik menjadi Kapolda Papua, terhitung sejak 21 September 2012 hingga 16 Juli 2014.

Kemudian sempat menjabat Asrena Polri selama satu tahun dan diangkat menjadi Kapolda Metro Jaya dan mampir di Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) selama lima bulan kemudian diangkat jadi Kapolri pada 13 Juli 2016.(jpg/hargo)



hari kesaktian pancasila