Hargo.co.id — Meredup setelah isu impor senjata tamat, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo kembali manggung. Namanya kembali jadi sorotan baik di dalam negeri maupun di luar negeri, setelah dikabarkan ditolak Amerika Serikat.
Dikabarkan bahwa Gatot sedianya akan terbang ke AS menggunakan pesawat Emirates EK 0357 pada Sabtu sore, kemarin (21/10/2017). Namun, sesaat sebelum jadwal penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta, pihak maskapai menginformasikan bahwa Gatot dilarang masuk AS.

Penolakan tersebut diinstruksikan langsung oleh otoritas dalam negeri AS, lebih tepatnya U.S. Customs and Border Protection.
Hanya dalam waktu singkat, kabar tersebut mendapat sorotan dan respons dari otoritas terkait. Tak ingin menjadi liar, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Wuryanto buru-buru menggelar keterangan pers di kantornya.
Jika yang lain menilai perkara ini negatif karena meremehkan Indonesia, beberapa pihak menyebut ada sisi positif dari penolakan otoritas keimigrasian Amerika Serikat terhadap Panglima TNI.

“Ada hikmahya, yakni Gatot cukup diperhitungkan sebagai tokoh, baik di dalam dan luar negeri†kata aktivis yang juga sebagai inisiator Garuda Nusantara Center, Andriant, lewat pesan singkat yang diterima wartawan, Senin (23/10/2017).
Bukan tanpa alasan, lanjut Andrianto, akhir-akhir ini personal Gatot tengah memuncak dalam beberapa lembaga survei lantaran sikap nasionalis yang ditunjukkan mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) itu.
“Setiap ada peristiwa kepadanya selalu mendapat perhatian publik bahkan sampai viral, kita harusnya bersyukur masih memiliki stok pemimpin yang seperti ini,†kata mantan aktivis Prodem itu. (wid/hg)