Dosen UNG Tegaskan, Bahasa Atinggola Bukan Dialek
Hargo.co.id, GORONTALO – Munculnya kabar bahwa secara nasional Bahasa Atinggola hanya dialek atau tak masuk dalam kategori bahasa, memantik reaksi. Salah satunya yakni Dosen Sastra dan Bahasa Indonesia, Universitas Negeri Gorontalo (UNG), Dr. Dakia N. Djou.
Kepada Hargo.co.id, Dr. Dakia N. Djou, menjelaskan, Gorontalo merupakan salah satu daerah yang identik dengan bahasa. Diantaranya Bahasa Gorontalo, Suwawa, Atinggola dan Bulango. Bahasa Atinggola dengan Bahasa Bulango memiliki kemiripan yang besar. Sedangkan Bahasa Suwawa dengan Bahasa Bulango jauh kemiripannya.
“Mungkin karena itulah, ada anggapan jika Bahasa Atinggola termasuk dialek Bahasa Bulango. Namun, perlu dicatat bahwa itu menjadi alat komunikasi masyarakat setempat. Maka suatu bahasa tentu hanya dapat dipahami oleh penutur di daerah itu pula,” kata Dakia N. Djou.
Lanjut katanya, perbedaan antara bahasa dan dialek, tergantung pada bahasa tersebut, dipahami orang lain atau tidak.
“Jadi, menurut saya, Bahasa Atinggola memang bahasa, bukan hanya sebatas dialek. Alasannya, ketika saya bertemu dengan mereka yang sementara berbahasa Atinggola, saya tidak paham,” jelas Dakia N. Djou.
Tetapi saat ini, belum ada penelitian yang pasti apakah Bahasa Gorontalo masuk dialek Atinggola, Bahasa Gorontalo masuk dialek Suwawa.
“Namun selama ini orang-orang juga sudah mengenal Bahasa Atinggola adalah bahasa bukan dialek,” kuncinya.
Sebelumnya, telah diberitakan bahwa Kantor Bahasa Gorontalo akan melakukan pengkajian guna memastikan apakah Bahasa Atinggola hanya sebatas dialek atau memang bahasa. Pasalnya, secara nasioanal hanya dianggap sebagai dialek.
Itu juga memantik reaksi dari Anggota DPRD Gorontalo Utara, dari Dapil Atinggola-Gentuma, Rina Polapa. Menurutnya, sangat mendukung langkah dilakukan pengkajian, dengan target memberi kepastian tentang Bahasa Atinggola, apakah dialek atau bahasa. (hilmi/ung/hargo)