Hargo.co.id GORONTALO – Kebijakan Pemerintah Kota Gorontalo (Pemkot) menghentikan produksi becak motor (Bentor) menuai kecaman warga.
Khususnya para pemilik bengkel produksi bentor. Rencana untuk menghentikan produksi bentor dinilai bakal menambah angka pengangguran di Kota Gorontalo.
Apalagi hanya dikarenakan kehadiran bentor di Gorontalo menjadikan wajah Kota Semeraut.
Jamal Bantu salah satu pemilik usaha produksi bentor di Kelurahan Paguyaman, Kecamatan Kota Tengah, mengatakan, menghentikan produksi bentor dengan alasan kemacetan dan parkiran bentor tidak rasional.
“Saya pikir ini kebijakan yang ngaur, seharusnya pemerintah tinggal mengatur agar bentorbentor yang ada tertib. Guna apa ada LLAJ, dan kepolisian, mereka itu digaji untuk mengatur,” kata Jamal.
Menurutnya, jika produksi Bentor dihentikan, maka banyak masyarakat akan kehilangan pekerjaan.
“Di bengkel saya saja ada sekitar 10 orang pekerjanya. Bagaimana nasib mereka kalau usaha ini dihentikan,” jelasnya.
Pemerintah kata Jamal, seharusnya banyak belajar dari daerah-daerah lain, seperti di Kota Tidore.
Di Tidore, pemilik bentor harus mengurus izin traek bentor di Kantor Pemerintah, agar pemerintah juga bisa mengetahui jumlah bentor yang beroperasi, bukan menghentikan produksinya,.
“Coba kalau ikuti itu, kan bentor bisa tertib. PAD daerah juga bisa bertambah,” imbuhnya. (tr-46/hargo)