ramadan2024

ramadan2024

Eduart Kembangkan Ekosistem Digital dari Kampus

×

Eduart Kembangkan Ekosistem Digital dari Kampus

Sebarkan artikel ini
Rektor Universitas Negeri Gorontalo, Eduart Wolok
Rektor Universitas Negeri Gorontalo, Eduart Wolok

Hargo.co.id, GORONTALO – Tantangan yang akan dihadapi bangsa ini ke depan sangatlah berat, apalagi diiringi dengan pertumbuhan digital yang begitu pesat, bahkan sampai sudah masuk pada revolusi industri 4.0.

hari kesaktian pancasila

Perkembangan ekosistem digital ini yang harus siap dihadapi oleh semua bangsa Indonesia, termasuk warga kampus. Pertumbuhan digital Indonesia masuk salah satu yang terbesar di dunia, hingga kuartal pertama tahun 2018 jumlah startup di Indonesia mencapai 1.705.

Jumlah itu menempatkan Indonesia di urutan keempat di bawah Amerika Serikat (28.794 startup), India (4.713 startup), dan Inggris (2.971 Straup).

Example 300250

Melihat perkembangan ekosistem dari digital yang sudah tidak bisa dibendung lagi, direktur eksekutif Islamic Development Bank (IDB) UNG, Dr. Eduart Wolok, MT akan menargetkan pertumbuhan
ekosistem digital yang signifkan di Gorontalo yang berbasis pada startup mahasiswa.

UNG yang kini memiliki jumlah mahasiswa 19.697 punya potensi untuk mengembangkan ekosistem digital. Dari sejumlah itu, potensi untuk membangun startup digital sangat banyak dan terbuka.

“UNG memiliki potensi besar untuk pengembangan ekosistem digital, khususnya untuk startup digital. Kami memiliki Prodi, Jurusan dan Fakultas yang memiliki basis gagasan dan ide untuk pengembangan startup digital. Hanya memang perlu sinergitas dan kerjasama yang lebih kuat untuk pengembangan potensi itu,” ujar Eduart Wolok.

Ramadhan 2024

Dari total jumlah starup, Indonesia menyumbang empat starup, yaitu Go-Jek, Tokopedia, Traveloka, dan Bukalapak.  Startup yang unicorn tersebut memiliki valuasi lebih dari 1 Miliar US Dollar.

“Untuk konteks Gorontalo, kita minimal sudah bisa mendorong 5-10 startup untuk dikembangkan,” ujar Doktor lulusan Managemen Strategi dari Institut Pertanian Bogor

Untuk tahap awal, dalam pengembangan tersebut, program atmosfir akademik yang menjadi dasar program selama kepemimpinan dari Prof. Dr. Syamsu Q. Badu,M.Pd selama dua periode UNG, akan di transformasi menjadi sebuah ekosistem yang memberikan angin segar bagi hilirasi hasil riset.

“Ekosistem ini mensyaratkan sinergi internal dan kerjasama dengan eksternal sebagai pengguna hasil riset yang diwujudkan dalam bentuk startup,” pungkasnya. (san/hg)



hari kesaktian pancasila