Hargo.co.id, GORONTALO – Fakultas sastra dan budaya, Universitas Negeri Gorontalo (FSB UNG) menggelar sosialisasi dan pendampingan terhadap mahasiswa dalam menyusun proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), Senin (19/2/2024).
Kegiatan yang berlangsung di ruang saronde kampus 4 FSB ini bertujuan untuk
memberikan pemahaman lebih mendalam tentang proses penyusunan program PKM
yang sudah dibuka sejak tanggal 1 hingga 28 Februari 2023 mendatang.
Wakil Dekan III FSB UNG, Herson Kadir dalam sambutannya pada kegiatan tersebut menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan bagian dari dukungan fakultas terhadap mahasiswa dalam mewujudkan ide kreatif mereka melalui PKM.
“Tujuannya untuk persiapan penyusunan proposal PKM.
Dimana, ada 8 jenis program yang akan dikompetisikan diantaranya
FSB lebih dominan dalam program bidang riset Sosial Humaniora, Porgram Artikel,
Program di bidang Pengabdian, dan program Kewirausahaan,” kata Herson.
Dirinya berharap kegiatan tersebut bisa memberikan tambahan pemahaman bagi mahasiswa terkait tata cara penyusunan proposal yang baik dan benar sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap semakin banyak mahasiswa FSB UNG yang tertarik
untuk mengikuti program PKM dan mampu menghasilkan ide-ide kreatif yang bermanfaat bagi mahasiswa lainnya,” harapnya.
“Selain itu, kami juga berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas partisipasi UNG dalam berbagai kompetisi PKM di tingkat nasional,” ujar Herson.
Dalam kegiatan tersebut, para Dosen juga menyediakan sesi konsultasi langsung
dengan dosen pembimbing bagi mahasiswa yang membutuhkan bantuan dalam menyusun proposal mereka.
Salah satunya seperti yang di sampaikan oleh Haris Danial selaku Dosen Pendamping dalam pemaparannya saat memberikan materi pada kegiatan tersebut. Ia menyampaikan beberapa ide yang dapat menjadi bahan mahasiswa dalam penyusunan Proposal PKM.
“Dari teknik Industri mereka menciptakan batu bata yang biasanya terbuat dari semen atau tanah liat
tapi ini mereka membuat batu bata terbuat dari popok bayi.
Dengan ide ini mereka menciptakannya dengan di uji leb sehinggah batu bata tersebut bisa bertahan sampai 4 atau 5 tahun,” paparnya.(*)
Penulis: Tasya Anugrah Putri Dilapanga
Editor: Sucipto Mokodompis