Hargo.co.id, GORONTALO – Ratusan masyarakat penambang kembali melakukan unjuk rasa di depan kantor PETS, Kantor Bupati Pohuwato, serta DPRD Kabupaten Pohuwato, Senin (11/09/2023). Dalam tuntutannya, massa aksi menuntut penyelesaian masalah ganti rugi lahan oleh perusahaan tambang yang tak kunjung terealisasi.
Syamsudin Yusuf, salah satu orator menyampaikan, jika kemudian tidak ada kepastian dari pemerintah, DPRD maupun perusahaan terkait beberapa poin tuntutan tersebut, pihaknya akan memblokade jalan menuju perusahaan. Tak tanggung-tanggung, massa aksi memberikan deadline hingga 3 (tiga) hari kepada para pihak untuk segera menyelesaikan persoalan tersebut.
Syamsudin kemudian juga menyoroti Syamsudin kunjungan Forum Komunikasi Pempinan Daerah (Forkopimda) ke Jakarta, bertemu dengan pimpinan Merdeka Copper Gold beberapa waktu lalu.
“Kedatangan Forkopimda ke Jakarta itu bagi kami miris. Harkat martabat rakyat Pohuwato tergadaikan dengan datangnya mereka ke Jakarta,” tutur Syamsudin usai audiensi dengan DPRD Pohuwato.
Atas tuntutan massa, Ketua DPRD Pohuwato, Nasir Giasi, mengajak seluruh pihak untuk sama-sama membuka mata terkait persoalan tersebut. Hal itu dikhawatirkannya justru akan memicu konflik berkepanjangan yang kemudian akan berdampak pada kondusifitas daerah.
“Saya mengajak semua pihak untuk senantiasa membuka mata terkait hal ini. Sebab mulai muncul bibit-bibit konflik yang mengancam kondusifitas daerah ini,” ungkap Nasir.
Lanjut Politisi Golkar itu, pihaknya juga akan melakukan rapat internal dengan semua Fraksi di DPRD,
untuk kemudian mencari solusi terbaik terkait persoalan yang saat ini dihadapi masyarakat.
“Persoalan ini akan kita rapatkan terlebih dahulu dengan seluruh Fraksi yang ada di DPRD Pohuwato, sebelum kemudian kita lakukan satu langkah konkrit,” tandasnya.(*)
Penulis: Riyan LagiliĀ