Hargo.co.id, GORONTALO – Tidak sedikit warga Gorontalo yang menjadikan profesi pengemudi bentor sebagai mata pencaharian untuk memenuhi kebutuhan hidup. Tapi tidak dengan Hamran Alkarao.
Warga Desa Bulodawa, Kecamatan Suwawa Selatan, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo ini, mengandalkan profesi ojek perahu sebagai ladang pencaharian. Profesi ini dijalankan Hamran di desa tempat tinggalnya mulai dari pagi hari hingga malam hari.

“Saya operasikan (Perahu) dari pagi sampai jam 7 malam, karena biasanya disesuaikan dengan penumpang,” ungkap Hamran.
Perahu yang dikemudikan Hamran mengangkut warga dari Kecamatan Suwawa Selatan menuju Suwawa induk. Warga terpaksa harus memanfaatkan perahu Hamran, karena jembatan yang menghubungkan dua kecamatan itu tak kunjung diperbaiki pasca banjir bandang melanda.
Warga Suwawa Selatan bisa juga menempuh jalur darat untuk menuju ke Suwawa Induk, namun jaraknya cukup jauh. Karena harus berputar melewati Kelurahan Botu, Kecamatan Dumbo Raya, Kota Gorontalo terlebih dahulu untuk bisa sampai ke Suwawa induk.

Dalam mengoperasikan perahunya, Hamran tak mematok tarif bagi warga. Berapa saja yang diberikan, pasti diterima Hamran. Yang penting, bagi Hamran, penumpangnya ikhlas ketika membayar jasa yang diberikan.
“Tergantung dari penumpang, jadi terserah ada yang kasih Rp. 10 ribu, Rp. 5 ribu. Kalau untuk siswa gratis,” ungkap Hamran.
Hamran bersyukur, pendapatan dari hasil ojek perahu bisa menghidupi keluarganya.
“Alhamdulillah, dari mengemudikan perahu ini saya bisa memenuhi kebutuhan hidup saya dan keluarga,” tandas Hamran.(*)
Penulis: Febrianca Toloy/Mahasiswa Magang