Hargo.co.id, GORONTALO – Percepatan dan perluasan digitalisasi daerah terus dilakukan Pemerintah Kabupaten Bone Bolango. Hal itu dibuktikan dengan berbagai cara yang konsisten dilaksanakan. Salah satunya adalah melaksanakan program digitalisasi to kambungu.
Dalam melaksanakan program ini, Pemerintah Kabupaten Bone Bolango bekerjasama dengan Bank Indonesia Perwakilan Gorontalo turun ke setiap kecamatan guna memberikan edukasi dan literasi kepada warga terkait penggunaan dan pemakaian QRIS.
Seperti pada Sabtu (2/12/2023). Pelaksana tugas (Plt) Bupati Bone Bolango, Merlan Uloli beserta sejumlah pejabat Bank Indonesia Perwakilan Gorontalo memberikan edukasi kepada warga di Kecamatan Kabila Bone.
Merlan menjelaskan, sejak Pemerintah Kabupaten Bone Bolango membentuk TP2DD, telah banyak upaya yang dilakukan, baik dalam program kegiatan, sosialisasi dan edukasi yang dilakukan dalam rangka memperkuat ekosistem digital demi peningkatan ekonomi masyarakat.
“Salah satunya adalah yang akan kita luncurkan hari ini, yaitu program “DIGITALISASI TO KAMBUNGU KABILA BONE”, yaitu suatu program kolaborasi, antara Pemerintah Daerah Kabupaten Bone Bolango dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo, sebagai tindak lanjut High Level Meeting,” kata Merlan saat meluncurkan program Digitalisasi To Kambungu Kabila Bone, di Objek Wisata Pantai Botutonuo.
Dirinya mengungkapkan, program digitalisasi to kambungu ini akan dilaksanakan dalam rentang waktu empat pekan,
dimulai dari tanggal 25 November 2023 sampai 16 Desember 2023 pada setiap hari Sabtu
di lokasi Pasar Molotabu dan Obyek Wisata Botutunuo.
“Hari ini kita berkumpul disini, sebagai pertanda bahwa kegiatan ini telah resmi dilaksanakan. Karena itu, saya mengajak dan berharap kegiatan yang sangat baik ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya dan seluas-luasnya oleh masyarakat, dimulai dari mengenal apa itu QRIS, memasang aplikasi dan selanjutnya menggunakan baik dalam pembayaran belanja, transaksi di tempat usaha Bapak dan Ibu, termasuk pembayaran pajak daerah atau retribusi ke daerah,” ungkapnya.
Ia berharap edukasi dan literasi digitalisasi daerah akan terus menerus dan berkelanjutan,
sehingga nantinya masyarakat terbiasa menjadi pelaku ekosistem digital,
yang nantinya diharapkan dapat membantu perekonomian masyarakat dalam peningkatan layanan dan kunjungan ke pasar,
objek wisata atau objek lainnya, dengan menyediakan layanan pembayaran QRIS dalam sektor usaha yang digeluti saat ini.
“Ini menjadi catatan untuk Pemerintah Kecamatan, serta Desa dan OPD Teknis untuk terus dipantau, monitor dan dipastikan pelaksanaannya,” pungkasnya.(*)
Penulis: Rendi Wardani Fathan