Hargo.co.id, GORONTALO – Guna mengantisipasi masyarakat petani Gorontalo Utara (Gorut) yang nantinya terancam tidak mendapatkan pupuk bersubsidi karena tidak memenuhi regulasi. Wakil Ketua I DPRD Gorut, Roni Imran menawarkan konsep subsidi pupuk yang didanai langsung oleh pemerintah daerah.
Konsep itu adalah pemerintah daerah menyiapkan pupuk non subsidi yang selanjutnya disubsidi ke petani yang terbentur dengan aturan untuk menerima pupuk subsidi.

Konsep ini ditawarkan Roni, karena berdasarkan data yang ada, kurang lebih ada 300 orang petani di Kecamatan Tolinggula yang terancam tidak akan mendapatkan pupuk bersubsidi, dikarenakan lahan pertanian yang digarap oleh mereka, berada di daerah tetangga yakni Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah.
“Mereka ini tidak memenuhi Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) yang syaratnya CPCL (Survey dan identifikasi calon petani dan calon lokasi),” ungkapnya.
Roni menegaskan, ratusan petani tersebut berdomisili di Kabupaten Gorut atau tepatnya di Kecamatan Tolinggula, sementara lahan mereka di daerah tetangga, Buol, sehingga mereka tidak mendapatkan pupuk bersubsidi.

“Kondisi ini juga yang nantinya menjadi peluang dan pemicu geser menggeser pupuk bersubsidi,” tegasnya usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama dengan produsen, distributor, dan Dinas Pertanian, di Kantor DPRD Gorut, Rabu (1/2/2023).
Ditegaskannya pula, para petani di Tolinggula wajib mendapat sentuhan pemerintah berupa bantuan pupuk bersubsidi. Pasalnya, kata dia, mereka turut berperan dalam pertumbuhan ekonomi daerah, karena hasil panen mereka akan bawa masuk ke Gorut.
“Mereka ini adalah warga kita, mereka hidup disitu dan menumbuhkan ekonomi itu harus diperhatikan. Kami mendorong pemerintah untuk bagaimana pemerintah kedepan untuk tahun depan untuk mensubsidi pupuk kepada masyarakat itu,” tandasnya.(*)
Penulis: Alosius M. Budiman