Hargo.co.id, GORONTALO – Pemerintah Provinsi Gorontalo meminta Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) tetap satu persepsi dalam menjaga kestabilan angka inflasi.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo, Sofian Ibrahim di Gedung Bank Indonesia, Selasa (30/1/2024).
“Kami berharap muatan-muatan yang nanti akan didiskusikan bisa disamakan frekuensinya,” kata Sofian dalam kegiatan Capacity Building Pengelolaan Survey dan Data Pangan.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Mukhamad Mukhanif, kepala-kepala OPD, enumerator provinsi serta kabupaten dan kota
“Melalui kegiatan ini diharapkan semuanya bisa sama, baik informasi yang didapat,
hal-hal yang akan dilakukan di lapangan, serta pedoman, sehingga tidak akan ada perbedaan,” lanjutnya.
Ia juga menekankan bahwa hal yang paling penting adalah penyajian data-data yang telah diperoleh dari lapangan.
Dirinya menjelaskan, data-data yang diperoleh dari para surveyor dan enumerator di lapangan menjadi bahan bagi TPID untuk dijadikan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan.
“Misalnya, ketika ada kasus sesuai data harga minyak tinggi, tapi stoknya banyak, kami dapat menjadikan itu sebagai bahan pertimbangan untuk menganalisa hal yang terjadi,” jelasnya.
Di tempat yang sama, Kepala BI Gorontalo, Dian Nugraha menjelaskan,
kegiatan ini dilaksanakan sebagai persiapan daerah dalam menjaga kestabilan inflasi.
Saat ini, kata Dian, mencapai target nasional semakin sulit, sehingga perlu usaha yang lebih maksimal lagi.
“Memasuki tahun 2024 ini tentu saja tantangan kita lebih besar lagi, karena sudah dirilis target inflasi nasional adalah 2,5 persen plus minus satu persen,” ungkapnya.
Dirinya mengungkapkan, pihaknya sudah bekerja dengan maksimal pada tahun kemari, namun tetap kebobolan diakhir tahun.
“Sehingga melalui kegiatan hari ini menjadi salah satu langkah strategis kita dalam menjaga keakurasian data untuk menjaga stabilitas inflasi,” imbuhnya.(Rilis)