Ekonomi

Jelang Ramadhan, Harga Cabai Melonjak Dua Kali Lipat

×

Jelang Ramadhan, Harga Cabai Melonjak Dua Kali Lipat

Sebarkan artikel ini
Jelang Ramadhan, Harga Cabai Melonjak Dua Kali Lipat
Aktivitas jual beli masyarakat di pasar sentral Kota Gorontalo. (Foto : Ismail Lasimpala untuk HARGO)

Hargo.co.id, GORONTALO – Kenaikan harga cabai di Pasar Sentral Kota Gorontalo menjelang Ramadhan, memicu kekhawatiran pelaku usaha.

Berita Terkait:  Beli Gas LPG 3 Kg, Wajib Bawa KTP

badan keuangan

Para pedagang meminta respons cepat pemerintah untuk menangani fluktuasi harga untuk menjaga stabilitas ekonomi seiring dekatnya bulan suci tersebut.

Seperti yang disampaikan Karim (40), seorang pedagang rempah di pasar sentral Kota Gorontalo. Menurutnya harga cabai mengalami kenaikan hingga dua kali lipat dari harga biasanya.

Berita Terkait:  Jelang Ramadhan, Harga Ikan di Gorontalo Terpantau Normal

badan keuangan

Lonjakan harga ini, kata dia, terjadi hanya dalam beberapa hari.

“Harganya tidak stabil, beberapa hari lalu Rp. 20.000 per kg, tapi sekarang menjelang puasa sudah mencapai Rp. 40.000 kg,” ungkapnya.

Berita Terkait:  Omzet Penjual Nasi Kucing di Depan Kampus I UNG Capai Rp 3,5 Juta Perhari

“Bahkan di semua tempat, juga begitu harganya,” ujarnya.

Menurutnya, faktor permintaan yang tinggi juga menjadi pemicu kenaikan harga.

Berita Terkait:  Kata Pedagang Kaki Lima Tentang Festival Pesona Danau Limboto

Meskipun petani berupaya memenuhi permintaan, kata dia, keterbatasan pasokan tetap berkontribusi pada kenaikan harga merica.

Belum lagi faktor-faktor seperti perubahan iklim yang mempengaruhi produksi cabai di beberapa daerah penghasil.

Berita Terkait:  Cerita Ram Kunene, Berjualan Rujak Sejak Tahun 1989

“Cuaca tidak stabil juga telah mempengaruhi panen cabai, menyebabkan pasokan menjadi terbatas,” tuturnya.

Dirinya berharap ada peran pemerintah dalam menjaga keamanan dan kenyamanan berbelanja.

Berita Terkait:  Pasar Ambuwa, Kawasan Kuliner yang Menggunakan Metode Transaksi Kepingan Tempurung

“Saya berharap pemerintah dapat membantu agar pendapatan kami, yang berjualan di dalam pasar, tidak kalah dengan pedagang yang berjualan di jalan,” ujar Karim.(*)

Penulis: Ismail Lasimpala
Editor: Sucipto Mokodompis 

Berita Terkait:  Enggan Melaut Saat Kemarau, Penghasilan Nelayan di Paguat Merosot