Hargo.co.id, GORONTALO – Pemilihan gubernur (Pilgub) Gorontalo nampaknya akan sengit. Bagaimana tidak, nama-nama yang santer disebut-sebut akan maju bertarung punya peluang yang sama. Sebab, pada Pilgub kali ini tak ada calon incumbent.
Namun, sebelum maju bertarung di arena Pilgub, para bakal calon harus terlebih dahulu melewati fase awal, yakni kandidasi. Pada tahapan ini, partai yang berhak untuk mengusung calon akan menyeleksi siapa nama yang akan mereka calonkan.
Misalnya partai Golkar, ada beberapa nama yang akan diusung. Mereka adalah Tonny Uloli, Zainudin Amali, Marten Taha, Idah Syahidah Habibie, dan Syarif Mbuinga.
Dari nama-nama itu, semuanya punya kans untuk mendapat tiket dari DPP Golkar. Pun kalau tidak akan diusung Golkar, mereka bisa lewat partai lain.
Seperti halnya Zainudin Amali. Dia bisa saja lewat Gerindra. Mengapa Gerindra? Karena Gerindra selalu membuka ruang bagi tokoh-tokoh yang menjadi bakal calon kepala daerah, yang berkomitmen untuk membangun Gorontalo.
Terlebih, pada saat buka puasa bersama DPP Golkar, Zainudin Amali terlihat berbincang sangat serius dengan Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto yang notabenenya adalah Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra, Jumat (29/3/2024).
Zainudin Amali ketika dihubungi awak media mengaku jika hal yang dibicarakan dengan Prabowo terkait persoalan politik.
Lantas bagaimana dengan isu Zainudin Amali bisa lewat Gerindra, jika tak dicalonkan oleh Golkar pada Pilgub Gorontalo? Ia menjawab bahwa sampai dengan saat ini dirinya belum mau berkomentar banyak soal Pilgub Gorontalo.
“Saya belum mau berkomentar banyak soal Pilgub,” kata Zainudin yang saat ini dipercaya sebagai Wakil Komisaris Utama Bank Mandiri.(*)
Penulis: Rendi Wardani Fathan