Ke Tiongkok, Syarif Mbuinga Tawarkan Industrial Ini ke Investor

Gorontalo Headline
  Bupati Syarif Mbuinga ketika memberikan pemaparan pada seminar Cooperation and Development Internasional Tiongkok-Indonesia yang diselenggarakan oleh CASS NIIS dan CASS RDI yang digelar di China Institute for Reform and Development, Haikou, Hainan, Tiongkok. (foto Istimewa for hargo.co.id)

GORONTALO, Hargo.co.id – Seminar Cooperation and Development Internasional Tiongkok-Indonesia benar-benar menjadi tugas yang dilakoni Bupati Syarif Mbuinga untuk meyakinkan pengusaha negeri tirai bambu tersebut agar mau berinvestasi di dalam negeri.

Bagaimana tidak berat, Syarif yang menjadi pembicara pada puluhan investor Tiongkok itu meladeni ikut meladeni berbagai pertanyaan seputar potensi dan dukungan pemerintah yang tidak hanya di Provinsi Gorontalo atau Kabupaten Pohuwato saja, melainkan kondisi Indonesia secara umum.

banner 300x300

Sejatinya, seminar Cooperation and Development Internasional Tiongkok-Indonesia ini digelar di China Institute for Reform and Development, Haikou, Hainan, Tiongkok, kemarin, Rabu (16/11).

Adapun pelaksana seminar tersebut yakni National Institute of International Strategy Chinese Academy of Social Sciences (CASS NIIS) dan Research and Development International Chinese of Social Sciences (CASS RDI).

Secara khusus, Syarif Mbuinga merupakan satu-satunya kepala daerah yang diundang oleh pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) pusat.

banner 728x485

Salah satu diantara pengurus Kadin adalah Toni Uloli. Dari 24 delegasi Indonesia yang umumnya dari Kadin, seminar tersebut juga turut didampingi oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI, Kementerian Perdagangan RI dan Anggota DPR RI, Tantowi Yahya. Delegasi Indonesia ini dipimpin oleh Vincent Gowan.

Saat itu, Syarif diberikan waktu untuk memaparkan kondisi dan iklim investasi secara umum di Indonesia dan secara khusus di Provinsi Gorontalo, terutama di Kabupaten Pohuwato.

Usai pemaparan yang didampingi penerjemah selama kurang lebih 20 menit, Syarif pun “dibombardir” dengan sejumlah pertanyaan melalui sistem panel bersama Kadin dan lembaga kerja sama bisnis Tiongkok-Indonesia.

Dari sekian banyak pertanyaan, pengusaha Tiongkok ini lebih menitikberatkan soal dukungan pemerintah terhadap investasi.

Dari sekian banyak yang dipaparkan, khusus di Kabupaten Pohuwato, Syarif lebih menawarkan soal industrial park atau kawasan industri yang akan dibangun di wilayah Kecamatan Paguat.

Di luar dugaan, industrial park Paguat berhasil menarik perhatian investor Tiongkok yang umumnya bergerak di bidang infrastruktur dan manufaktur.

“Intinya sekarang, investor Tiongkok lagi gencar-gencar cari tempat untuk investasi. Makanya, untuk Pohuwato, kami tawarkan kawasan industri di Paguat. Mudah-mudahan, akan ada yang serius sampai benar-benar berinvestasi di Pohuwato,” kata Syarif yang dihubungi via Whatsapp.

Politisi Golkar itu juga tidak menampik bahwa untuk meyakinkan para calon investor merupakan sebuah tugas yang berat.

Namun, berkat dukungan dari semua pihak, terutama para delegasi dari unsur Kadin, BKPM dan Kementerian Perdagangan RI, seluruh kegiatan berjalan dengan lancar dan sukses.(axl/hargo)

Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *