Hargo.co.id, GORONTALO – Sepanjang musim kemarau, peristiwa kebakaran di Kabupaten Gorontalo (Kabgor) mengalami peningkatan yang cukup drastis.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, selang tiga bulan terakhir, yakni sejak Agustus hingga bulan ini, insiden kebakaran sudah terjadi sebanyak 53 kali.
“Laporan kebakaran yang kami terima atau tercatat di BPBD Kabupaten Gorontalo sepanjang musim kemarau dari bulan Agustus sampai dengan Oktober 2023 ini, sebanyak 57 peristiwa kebakaran,” ungkap Denny Gosal, Penanggung Jawab Regu BPBD Kabupaten Gorontalo, Rabu (25/10/2023).

Diungkapkan Denny, dari 57 peristiwa itu, bulan Agustus tercatat 18 kali terjadi kebakaran. Lokasinya, kata dia, wilayah Kecamatan Batudaa, Kecamatan Tilango, dan Limboto. Kemudian pada September, lanjutnya, tercatat 23 kali peristiwa kebakaran yang terjadi di wilayah Pulubala, Tibawa, Limboto, Tilango, juga Batuda’a.
“Sedangkan pada bulan Oktober tercatat peristiwa kebakaran sudah 16 kali yang terjadi di wilayah Limboto, Kayubulan, dan wilayah Boliyohuto,” sambung Denny.
Menurut Denny, kebakaran yang terjadi dipicu banyak hal. Diantaranya, sambungan arus pendek, pembakaran lahan yang tidak diawasi hingga api padam, dan hal lain yang dapat memicu kebakaran.
“Tentunya masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan dengan tidak membakar sampah sembarangan, terutama di musim kemarau seperti saat ini. Karena api bisa merembes ke benda-benda yang ada di sekitar dan bisa memicu kebakaran,” imbaunya.
“Selain menghindari aktivitas pembakaran sembarangan, masyarakat perlu memastikan instalasi listrik di rumah dalam kondisi aman dari bahaya korsleting listrik atau hubungan arus pendek,” tambah Denny.
Lebih lanjut, ia menuturkan, kebakaran akibat korsleting mulai dicegah oleh pihaknya dengan cara berkoordinasi dengan PLN.
“Kami BPBD Kabupaten Gorontalo bekerja sama atau saling koordinasi juga dengan pihak PLN terkait dengan korsleting listrik,” tutup Denny Gosal.(*)
Penulis: Lifka Ismail/Mahasiswa Magang UNG
Editor: Rendi Wardani Fathan