ramadan2024

Kehadiran Kampus UNG di Bone Bolango, Warga Mulai Beraksi Merintis Bisnis, Harga Tanah..

×

Kehadiran Kampus UNG di Bone Bolango, Warga Mulai Beraksi Merintis Bisnis, Harga Tanah..

Sebarkan artikel ini
PENJUAL - Mulai menjamurnya pondok masyarakat dipinggiran jalan yang menjual makanan dan minuman. Ini bagian geliat masyarakat sekitar yang mulai memanfaatkan dampak positif dari lokasi pembangunan gedung kampus baru UNG di Bonbol

Hargo.co.id – Dimulainya pembangunan gedung baru kampus Universitas Negeri Gorontalo (UNG) di Bone Bolango (Bonbol) yang ditandai melalui peletakan batu pertama, Kamis (20/7), menjadi bukti buah impian yang selama ini diidam-idamkan oleh pemerintah dan masyarakat. Dampak perubahan yang cukup signifikan terhadap pembangunan kampus UNG itu sudah mulai terasa jauh sebelum kedatangan Menteri Pendidikan tersebut.

badan keuangan

Caesar Ntoma – SUWAWA

Apa yang digadang-gadang mampu memberikan multiplier effect terhadap pertumbuhan sektor perekonomian dan geliat pembangunan memang betul terasa. Baru saja dihari pertama peletakan batu pertama, lokasi pembangunan gedung kampus baru UNG mulai ramai. Hampir sepanjang jalan depan lokasi pembangunan kampus mulai terbuka.

Example 300250

Dulu, lokasi ini dipenuhi tanaman petani dan semak-semak. Kini sekejab mulai berubah. Wajah sekitar lokasi mulai terang. sebagian rumput tinggi dan pepohonan liar sudah ditebang.

Tak kalah ramainya banyak masyarakat sekitar sudah mulai memanfaatkan dampak pembangunan kampus merah maron tersebut. Meski menggunakan bahan seadanya yang beratap rumbia dan kerangka dari batang bambu, mereka mulai membuat pondok kecil di pinggir jalan untuk digunakan berjualan.

Mulai dari makanan nasi Kuning, nasi campur, gorengan dan kue basah sampai dengan minuman kopi sudah tersedia semuanya.

Ramadhan 2024

Sardiah Eyato, warga Desa Moutong ini mulai mengambil sebidang tanah kecil membangun pondok terbukanya. Katanya, baru dua hari ini dia resmi berjualan. Hanya mengandalkan sisa-sisa material dan membeli atap rumbia, dia pun berusaha membuatnya dengan sederhana.

Perempuan dengan umur kepala lima itu mengaku sengaja membuat pondok kecil untuk berjualan. Niatnya semakin mantap saat dirinya mendapati kabar bahwa pembangunan kampus baru UNG di Bonbol akan segera dimulai.

Sebelum membuat pondok kecil dan sederhana, dia terlebih dahulu izin pinjam pakai kepemilik tanah. Berhubung ada kaitan keluarga dekat, maka Sardiyah pun mendapat restu. “Saya modal Rp 1 Juta lebih lah, Insya Allah mau seterusnya berjualan disini tapi liat dulu kondisinya kalau menguntung, lanjut,” jelas perempuan yang biasa disapa Sisa Sardi ini.

Meski masih sedikit menempati pinggiran jalan, dia mengaku kedepannya berencana akan segera membicarakan izin pakai tanah ke keluarganya. Sebab, disadarinya, pastinya kalau berbicara bisnis jangka panjang tentu ada perjanjian. “Kalau so lama pasti ada pembicaraan itu mungkin berapa dia minta jadi kita sewa kita bayar tiap bulannya berapa, ” ujarnya.

Udin, salah satu warga setempat menyampaikan senada. Menurutnya, dulunya tanah disini bahkan sulit dijual. Setiap kali dibuka untuk dijual oleh pembeli, terkadang penjualnya tidak berminat.

Entah apa alasannya. Namun disadari lokasi merupakan kawasan pedalaman. Namun kini, mulai berubah harga tanah pun semakin naik. Meski tak membeberkan lebih detail namun Udin mengaku harga mulai dipatok tinggi.

“Disini sudah banyak yang bajual disana lagi ada, tanahnya mulai mahal,” ujar Udin. Kedepan, diperkirakan harga tanah di sekitar kampus UNG ini akan terus naik. Meski begitu, anehnya warga enggan menyebut berapa harga pastinya. Ini seakan menjadi rahasia umum yang hanya diketahui warga setempat.(csr/hg)



hari kesaktian pancasila