Hargo.co.id, GORONTALO – Meski personil aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Sekretariat Dewan (Setwan) Gorontalo Utara (Gorut) masih jauh dari maksimal, namun itu tidak menurunkan semangat kerja.
Sekretaris Dewan (Sekwan) Gorut, Fahrudin Lasulika atau yang lebih akrab disapa Rudi menegaskan bahwa kondisi yang terjadi saat ini harus lebih dipahami secara positif.
“Mau bagaimana lagi jika memang kondisinya sudah seperti ini. Tinggal bagaimana kita meminimalisir saja dampaknya dengan memksimalkan kinerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) masing-masing,” kata Rudi saat berbincang dengan awak media ini.
Tadinya, lanjut Rudi, kondisi kantor Setwan Gorut cukup ramai, karena personil aparatur yang bekerja, baik itu honor atau pegawai tidak tetap (PTT) ditambah ASN, sekitar seratusan lebih.
Namun untuk saat ini, hanya ASN saja yang aktif bekerja dan ditambah sespri, juga sopir para pimpinan DPRD.
“Suasana kerjanya tentu menjadi lain. Yang tadinya banyak personil, kini tinggal beberapa orang saja disetiap bagian. Dan kondisi ini sangat terasa bagi para ASN,” tegasnya.
Rudi menjelaskan bahwa dengan kondisi seperti ini, yang perlu menyesuaikan adalah para aparatur itu sendiri.
“Memang berat, karena biasanya banyak yang saling membantu mengabarkan tugas, namun saat ini sudah tidak lagi. ASN sendiri yang harus mengerjakan tupoksinya dan ini memang harus dilakukan,” kata Rudi.
Jika tidak dilakukan kata Sekwan Gorut, maka resikonya ada pada beban kerja setiap bidang yang tentunya akan menumpuk. Sehingga, masing-masing aparatur yang tersebar dalam setiap bagian harus banyak berkoordinasi dan berkomunikasi.
“Agar pelaksanaan tugas sebagaimana tupoksi yang diberikan, itu akan menjadi maksimal,” ujarnya.
Rudi mengakui bahwa kondisi yang terjadi saat ini, sempat juga dikeluhkan oleh beberapa aparatur yang ada.
“Namun, mau bagaimana lagi? Jika ingin bijak, ya tinggal kembali lagi ke masing-masing aparatur, bekerja sesuai dengan tupoksi, bertanggungjawab sesuai dengan tugas yang diberikan,” katanya.
“Selama ini memang setiap bidang banyak dibantu PTT. Namun saat ini, hanya tersisa para ASN. Mau tidak mau harus membiasakan diri dengan kondisi yang ada,” pungkas Rudi.(*)
Penulis: Alosius M. Budiman