Hargo.co.id – Di sebuah gang Desa Talumelito, di belakang rumah salah satu warga setempat, Hapsah Saleko Kum (32) tinggal bersama suami dan kedua anaknya.

12 tahun sudah ia mewakafkan diri mengajar anak-anak usia dini, namun gajinya yang sangat kecil, membuatnya hidup serba kekurangan. Bahkan rumahnya hanyalah sebuah kandang ayam berukuran 8 x 7 meter.
Adriandzah Mansyur – Telaga Biru

Dua pasang kursi dan satu buah meja plastik yang disiapkan untuk para tamu terlihat sudah sangat kumuh. Lemari kecil untuk tempat menyimpan makanan dan minuman serta meja pendek berukuran 3 x 4 meter untuk menaruh kompor dan ember semuanya berada satu ruangan.
Sebagian ruangan lagi telah disekat dengan beberapa penggal tripleks dan spanduk bekas untuk kamar tidur. Lantainya sudah di cor, namun belum di plamir, sementara atapnya yang terbuat dari rumbia itu terlihat banyak bolong. Begitu sekilas saat awak media memasuki bangunan kandang ayam yang kini sudah dijadikan rumah oleh Hapsah.
Untuk menemukan rumah Hapsah tak terlalu sulit. Di simpang empat, Pentadio Resort, Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo jika dari arah Kota Gorontalo berbelok ke kanan di Jalan Hi.
Adam Husa menuju Desa Talumelito yang juga masih dalam wilayah Kecamatan Telaga Biru. Sekitar 2 kilomter kedalam, kita akan menemukan perkampungan, dan selanjutnya Kantor Desa dan TK Beringin Talumelito.
Sekitar 200 meter dari lokasi itu, tempat tinggal Hapsa akan kita temui berada di belakang rumah salah satu warga. Hapsa tinggal bersama suaminya Fery Alyo (27) dan kedua anaknya yang kini duduk di bangku kelas III dan Kelas V sekolah dasar.
Hapsah adalah seorang guru TK Beringin di desa setempat. Setiap harinya ia mengajar sejak pukul 08.00 WITA hingga pukul 11.00 WITA. Ada 25 anak yang kini tengah diajar Hapsa bersama Kepala Sekolah Maryati D. Asingo. (Bersambung***)