Hargo.co.id, SEOUL – Korea Utara waswas lantaran pesawat pengebom strategis AS ikut dalam latihan udara bersama dengan militer Seoul pada Sabtu (5/11).

Melansir AFP, pejabat kementerian pertahanan di Seoul mengatakan bahwa unjuk kekuatan dilakukan setelah peluncuran rudal oleh Korea Utara.
Pejabat itu mengatakan, pesawat mengebom B-1B milik Angkatan Udara AS dalam latihan yang disebut sebagai Vigilant Storm.

“B-1B dijadwalkan untuk berpartisipasi dalam pelatihan sore,” katanya, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Pyongyang pada hari Rabu (2/11) dan Kamis meluncurkan sejumlah rudal balistik yang salah satunya mendarat di dekat perairan teritorial Korea Selatan.
Amerika Serikat dan Korea Selatan telah memperingatkan bahwa rangkaian peluncuran tersebut dapat memuncak dalam uji coba nuklir oleh Korea Utara.
Sebagai tanggapan, kedua negara sekutu itu memperpanjang latihan angkatan udara terbesar mereka hingga Sabtu.
Unjuk kekuatan terjadi sehari setelah Korea Selatan mengerahkan jet tempur sebagai tanggapan atas apa yang dikatakannya sebagai mobilisasi 180 pesawat tempur Korea Utara.
Pyongyang telah meningkatkan peluncuran misilnya sebagai protes atas latihan udara AS-Korea Selatan.
Latihan semacam itu telah lama membuat marah Korea Utara, yang melihatnya sebagai latihan untuk invasi.
Pyongyang menyebut Vigilant Storm “latihan militer agresif dan provokatif yang menargetkan” Korea Utara.
Otoritas Korea Utara mengatakan Amerika Serikat dan Korea Selatan akan “membayar harga paling mengerikan dalam sejarah” jika mereka melanjutkan.
Korea Utara sangat sensitif tentang latihan ini, kata para ahli, karena angkatan udaranya adalah salah satu mata rantai terlemah di militernya.
Hal tersebut karena kurangnya jet berteknologi tinggi dan pilot yang terlatih dengan baik.
Di masa lalu, Pyongyang sangat marah dengan penyebaran senjata strategis AS seperti B-1B dan kelompok serangan kapal induk, yang telah dikerahkan ke dan dekat semenanjung Korea pada saat ketegangan tinggi.
Sementara B-1B tidak lagi membawa senjata nuklir, itu digambarkan oleh Angkatan Udara AS sebagai “tulang punggung kekuatan pembom jarak jauh Amerika” yang dapat menyerang di mana saja di dunia.
Amerika Serikat pada hari Jumat menyerang China dan Rusia di Dewan Keamanan PBB karena telah “mengaktifkan” Korea Utara.
Duta Besar AS Linda Thomas-Greenfield menepis kritik terhadap latihan dengan Korea Selatan sebagai “propaganda” Korea Utara dan mengatakan mereka tidak menimbulkan ancaman bagi negara lain.(GenPI.co)