EdukasiKabar Nusantara

Kritikan Funco Tanipu Terhadap Demokrasi, Pemilu dan Pilkada

×

Kritikan Funco Tanipu Terhadap Demokrasi, Pemilu dan Pilkada

Sebarkan artikel ini
Kritiktikan Funco Tanipu Terhadap Demokrasi, Pemilu dan Pilkada
Sosiolog UNG, Funco Tanipu (kiri) dalam kegiatan Seminar Nasional Evaluasi Pemilu Indonesia, Proyeksi Pilkada Gorontalo dan Pengalaman Pemilu Amerika Serikat di gedung Rektorat UNG, Selasa (7/5/2024). (Foto: Raman Supriyatna untuk HARGO)

Hargo.co.id, GORONTALO – Sosiolog Universitas Negeri Gorontalo (UNG), Funco Tanipu melayangkan kritiknya terhadap demokrasi, Pemilu dan Pilkada.

Berita Terkait:  Ratusan Kasus TPPO Diungkap Polri, Korbannya 762 Perempuan dan 145 Anak

badan keuangan

Kritik tersebut disampaikan Funco Tanipu dalam kegiatan Seminar Nasional, Evaluasi Pemilu Indonesia, Proyeksi Pilkada Gorontalo dan Pengalaman Pemilu Amerika Serikat di gedung Rektorat UNG, Selasa (7/5/2024).

Salah satu di antara beberapa kritik yang dilayangkan Funco adalah tafsir terkait partisipasi pemilih.

Berita Terkait:  Direktorat Samapta Polda Razia Lokasi Rawan Balap Liar dan Tempat Prostitusi

badan keuangan

Menurutnya, tafsir terkait partisipasi pemilih harus diterjemahkan lagi, tidak berhenti pada persentase sebarapa banyak pemilih yang datang ke TPS dan memberikan suara.

“Harapan kita dalam konteks merawat dan menjaga demokrasi, partisipasi itu adalah bagaimana kelompok masyarakat sipil dalam mengawal, menjaga dan mengkritik proses pengambilan kebijakan, baik di eksekutif maupun legislatif,” tutur Funco.

Berita Terkait:  Polri Gelar Pasukan Kesiapan Satgas Humas Pengamanan Pemilu 2024

Namun, lanjut Funco, pada faktanya para anggota legislatif hanya mendapatkan input

dari masyarakat melalui proses Reses, Musrenbang maupun mendatangi masyarakat itu sendiri.

Dirinya menambahkan, kalaupun masyarakat memberikan aspirasi, maka aspirasi tersebut dalam bentuk demo.

Berita Terkait:  45 Perwira Tinggi Polri Naik Pangkat, Satu Polwan Jadi Jenderal

“Hampir sedikit sekali ada kelompok masyarakat sipil atau koalisi masyarakat sipil

termasuk kampus itu memberikan secara reguler aspirasi mereka,” kata Funco.

Selain itu, Funco juga melayangkan kritik terhadap penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada yang lebih taat pada prosedural dibanding substansi.

Berita Terkait:  Ini Perkiraan BMKG Soal Kapan Musim Hujan Tiba

“Yang penting asas administrasinya lengkap, sehingga calon-calon kepala daerah itu lebih pusing dengan dokumen-dokumen, seperti Ijazah dan lain-lain,” ujar Funco Tanipu.

“Sehingga problem administrasi yang bikin pusing, dibanding bagaimana misalnya kontestasi soal gagasan,” pungkasnya.(*) 

Berita Terkait:  Polda Gorontalo Gelar Program Belajar Baca Al-Quran Bagi Bintara Remaja

Penulis: Fahrul Hulalata/Mahasiswa Magang UNG
Editor: Sucipto Mokodompis