Kurs Jual dan Beli Terlalu Lebar, Bikin Malas Tukar Dolar
Hargo.co.id – Beberapa perbankan mematok nilai jual di sekitar Rp 13.600 per USD (kurs tengah Bank Indonesia Rp 13.553). Kondisi itu dikhawatirkan membuat masyarakat enggan menukarkan dolarnya ke bank maupun money changer (penukaran uang).
Efek lebih panjang jika masyarakat enggan melepas dolar bisa menjadi salah satu penyebab rupiah anjlok. Bahkan, upaya menahan dolar dalam jumlah besar juga ditengarai menjadi faktor terjadi krisis.
Ilustrasi mata uang USD yang belakangan ini terus menguat terhadap rupiah (DOK. JAWA POS)
Menanggapi hal itu, Analis Divisi Treasury PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Apressyanti Senthaury mengakui hal itu bisa saja terjadi. Dia yakin kondisi saat ini tidak akan berlangsung lama, sehingga tidak sampai berdampak pada krisis.
“Iya betul (bisa malas menukar dolar). Memang begitu sih. Karena kalau dilihat, biasanya akhir bulan agak sempit (nilainya),” ujarnya saat dihubungi JawaPos.com, Jumat (6/10).
Dia menilai, investor saat ini juga sudah lebih cerdas dalam mengamati pergerakan pasar nilai tukar. Sehingga, krisis dipastikan tidak akan terjadi. Sebab, masyarakat masih menukarkan uang sesuai dengan kebutuhan.
“Investor sudah lebih smart, kok. Sekarang dia sudah bisa mencari informasi dimana-mana,” terangnya.
(cr4/JPC)