Lama Bersandar, Kapal Mewah Pemkab Jadi Rongsokan

×

Lama Bersandar, Kapal Mewah Pemkab Jadi Rongsokan

Share this article
Kapal mewah karam di Katingan (Ist for Radar Sampit)
Kapal mewah karam di Katingan (Ist for Radar Sampit)

Hargo.co.id – Kapal Motor (KM) Teluk Sebangau yang dihibahkan pemerintah pusat ke Pemkab Katingan seperti tidak memiliki arti apa-apa. Kapal itu bernilai ratusan juta rupiah, tapi hanya dibiarkan bersandar begitu saja di dermaga Pelabuhan Hurung Batuah, Kasongan Lama, Kalteng, hingga menjadi barang rongsokan.

Pada Kamis (26/10), kapal itu sudah karam, karena bocor. Belum diketahui pasti penyebabnya. Dugaan sementara, akibat lambung kapal bocor sejak lama.

Di lokasi, kapal tenggelam hampir sepenuhnya. Kapal itu sempat hanyut sekitar 50 meter ke hilir sebelum diselamatkan crane salah satu tongkang swasta ke bibir pantai. Kapal dengan fasilitas mewah tersebut memang sejak lama mangkrak dan cuma disandarkan begitu saja. Selama ini kapal tidak pernah sekali pun dirawat instansi terkait.

Dirgahayu Radio Republik Indonesia

kapal karam, kapal mewah

Ilustrasi kapal karam (dok. JawaPos.com)

Bupati Katingan Sakariyas mengaku belum mengetahui kabar tersebut. Namun, dia berjanji segera meminta konfirmasi ke Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Perhubungan Katingan.

“Informasi yang saya dapat, kapal itu tidak digunakan sejak lama dan hanya bersandar begitu saja di pelabuhan. Saya tidak tahu apa masalahnya,” katanya kemarin (27/10). Namun, kapal berkapasitas 60 penumpang tersebut dinilai sangat boros dan lambat sehingga tidak efektif dan efisien sebagai moda angkutan.

“Yang jelas, nanti saya akan lihat langsung kondisinya seperti apa. Saya akan panggil dinas terkait, bagaimana kelanjutannya. Apakah masih bisa dimanfaatkan atau tidak. Kalaupun rusak parah, sebaiknya diangkat saja ke daratan agar tidak menimbulkan kejadian seperti ini lagi,” katanya.

Warga setempat sejak lama menyarankan kapal tersebut lebih baik dijual kepada tukang rongsokan. Sebab, kapal itu selama ini tidak pernah difungsikan, apalagi dioperasikan.

“Buat apa juga dipertahankan kalau tidak digunakan sesuai peruntukan? Lebih baik dijual saja, hitung-hitung besinya lumayan banyak,” ujar Didi, warga Kelurahan Kasongan Lama.

Kapal itu merupakan hibah pemerintah pusat kepada Pemkab Katingan pada 2008. Di usia hampir sepuluh tahun, kini seluruh bodi kapal tampak usang, berkarat, dan dipenuhi lumut. Sebagian besar fasilitas kapal juga hilang dan lapuk termakan usia.

Diketahui, KM Teluk Sebangau cuma beberapa kali digunakan, itu pun sekadar uji coba mengantar penumpang dari Kasongan ke Pagatan, Kecamatan Katingan Kuala. Sejak awal, kapal yang digadang-gadang menjadi angkutan sungai supercepat itu ternyata tidak sesuai ekspektasi.

(agg/ign/c11/ami/hg)