Hargo.co.id, GORONTALO – Ramadan adalah bulan yang spesial bagi umat muslim di seluruh dunia. Betapa tidak, dalam bulan tersebut, Allah SWT melipatgandakan pahala dari amal ibadah seseorang.
Selain itu, tersirat makna pada kelima huruf yang merangkai kata Ramadan dalam abjad bahasa Arab, yang mana, kelima huruf itu menunjukkan berbagai kemuliaan bulan Ramadan.
Hal tersebut disampaikan Romi Bakir saat memberikan tausiyah pada acara Buka Puasa bersama ASN dan TKPD Setda Kota Gorontalo di Kantor Wali Kota Gorontalo, Rabu (3/4/2024).
“Huruf pertama adalah ‘Ra’ (ﺭ), yang berarti rahmat. Bulan Ramadan adalah bulan rahmat, di mana Allah SWT mencurahkan rahmat dan kasih sayang kepada hamba-Nya yang berpuasa,” kata Romi.
Selanjutnya, kata dia, adalah huruf ‘Mim’ (ﻡ) yang bermakna magfirah (ampunan), di mana, imbuhnya, Allah SWT telah menyiapkan pengampunan yang begitu besar kepada hamba-hamba-Nya yang melaksanakan puasa Ramadan dengan sungguh-sungguh.
“Yang ketiga adalah huruf ‘Dhad’ (ض) yang artinya dhaman (jaminan), Allah SWT memberikan jaminan kepada hamba-Nya yang melaksanakan puasa dengan keikhlasan dan mengharapkan rida Allah SWT,” tuturnya.
Dirinya menjelaskan, jaminan tersebut adalah surga Ar-Rayyan,
yang mana, terangnya, surga tersebut dikhususkan hanya untuk orang-orang yang berpuasa di bulan Ramadan.
“Selanjutnya adalah ‘Alif’ (ﺍ) yang artinya aminah (keamanan), jika ada seseorang yang berpuasa dengan sungguh-sungguh di bulan Ramadan, kemudian dia meninggal dunia, maka dia dijamin keamanannya oleh Allah dengan dimasukan ke dalam surga,” ucap Romi.
Terakhir, kata Romi, adalah huruf ‘Nun’ (ن) yang bermakna nikmat. Allah memberikan nikmat melaksanakan ibadah kepada hamba-Nya di bulan Ramadan.
Hal tersebut bisa dilihat dari perubahan perilaku seseorang saat Ramadan,
yang mana, jelas dia, seseorang yang awalnya jarang beribadah, saat Ramadan akan menjadi rajin beribadah.
Romi juga mengajak para hadirin untuk memperbanyak zikir dan doa, khususnya di penghujung bulan suci Ramadan.
“Karena sesungguhnya, dengan berzikir jiwa kita akan tenang, perbanyak juga berdoa,
sebab doa adalah senjata yang paling ampuh bagi orang beriman,” pungkasnya.(*)
Penulis: Fahrul Hulalata/ Mahasiswa Magang UNG