Longsoran Batu Hantam Rumah Warga

Metropolis
   LONGSOR - Dinding rumah Ondong Lihawa di Kelurahan Tenda ambrol setelah terkena hantaman batu yang longsor dari bukit di kelurahan setempat, Sabtu, (24/9). (Foto.Andi)

Hargo.co.id GORONTALO – Sebuah batu berukuran besar yang disertai tanah longsor, menimpa salah satu rumah milik Keluarga Ondong Lihawa, (50), di Kelurahan Tenda, Kecamatan Hulonthalangi, Kota Gorontalo. Batu yang berasal dari bukit di Kelurahan tersebut, tepat menghantam rumah Ondong hingga membuat dindingnya jebol dan memporak-porandakan peralatan dapur serta perabotan rumah tangga. Anak-anak Ondong pun nyaris menjadi tumbal dari keganasan bukit itu.

Diberitakan Gorontalo Post, bencana ini terjadi saat Kota Gorontalo tengah diguyur hujan deras. Saat itu, Ondong Lihawa bersama istrinya Saleha Maiya,(42) sedang berada di kamar untuk bersiap-siap tidur.

banner 300x300

Saat keduanya sedang bercakap, tiba-tiba saja, bunyi benturan keras terdengar. Lebih mengagetkan lagi, bunyi benturan yang terdengar dari dapur rumah itu diikuti bersamaan dengan getaran di dalam rumah.

Meski diselimuti ketakutan di malam itu, keduanya pun coba memberanikan diri untuk mencari tahu apa peristiwa yang terjadi. Ternyata, sebuah batu besar tepat menghantam dinding di bagian belakang rumah.

Batu itu menjebol dinding hingga tembus ke kamar anak mereka. Untung saja, malam itu, anak Ondong dan Maiya sedang tidur bersama mereka di kamar depan karena takut dengan suara derasnya hujan. Jika tidak bakal jadi korban.

banner 728x485

Batu tersebut selain merusak dinding, juga memporak-porandakan perlatan dapur dan perabotan rumah lainnya. Kerugian ditaksir mencapai Rp 7 juta.
Menurut Ondong Lihawa yang sehari-harinya menarik bentor itu usai kejadian, ia langsung mengkoordinasikan bencana yang menimpanya itu ke pihak Pemerintah Kelurahan Tenda. “Setelah saya lapor ke kelurahan, pemintah kelurahan dan BPBD datang kesini,” ujarnya.

Kemarn, BPBD dibantu pemerintah kelurahan sudh berhasil mengangkat batu besar tersebut. Meski begitu kejadian ini masih menyisahkan trauma bagi keluarga. Mereka belum ingin balik ke rumah dan memilih tinggal mengungsi ke rumah saudara. “Saya masih takut dengan kejadian itu. Saya cukup trauma mengingatnya,” kata Maiya. (tr-53/hargo)

Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *