Burhan Pepen ada di hati

Mengais Rejeki dari Mengumpul Butir Padi dalam Jerami

×

Mengais Rejeki dari Mengumpul Butir Padi dalam Jerami

Sebarkan artikel ini
Anicu Muhe tengah mengumpulkan bulir padi dari tumpukan-tumpkan jerami di areal sawah di Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo, Kemarin, (29/2). (FOTO : Fahrun/GP)

Di bawah panasnya terik matahari, Anicu Muhe (43) dengan sabar mengumpulkan bulir padi dari tumpukan-tumpukan jerami padi di areal persawahan di Limboto, Kabupaten Gorontalo, Senin, (29/2). Kegiatan demikian memang rutin dilakukannya setiap kali usai panen padi sawah

badan keuangan

Fahrun – Limboto

Anicu mencari tempat-tempat tumpukan jerami usai panen, karena ia tahu, meski padi telah usai di rontok, tetap masih akan menyisahkan beberapa bulir di setiap tangkai padi. Anicu melakukan hal ini bersama sang suami Karim Husai. Dalam hal ini pula peran Karim sangat membantu.

Karena ia bekerja mengharap gaji dari membantu petani pemilik lahan mulai dari mengiris padi hingga merontoknya. Otomatis, sisa tangkai padi yang usai di rontok Karim ini nantinya bersama-sama Ani akan kembali dikumpulkan.

Saat di temui awak media kemarin, Anicu yang tengah berada di tengah lahan persawahan di Limboto terlihat sibuk membongkar sedikit demi sedikit tumpukan jemari padi yang baru saja usai dibuang.

“Memang setiap panen saya selalu mencari sisa padi seperti ini, meski harus capek-capek mencari sedikitnya bisa berguna untuk kebutuhan,”kata Anicu.

Untuk bisa mendapatkan hasil yang banyak, dirinya membutuhkan waktu yang cukup lama. Sehingga kesabaran untuk mengumpulkan padi tersebut sangat dibutuhkan.

“Saya terpaksa melakukan ini untuk kebutuhan makan setiap hari bahkan untuk keperluan sekola ke pada 2 orang anaknya yang saat ini duduk di bangku Sekolah Dasar(SD). Kalu tidak mencari padi begini kebutuhan mungkin sangat berkurang, apalagi anak saya saat ini sangat membutuhkan biaya untuk bersekolah,” tuturnya.

Anicu juga mengatakan, dalam sehari seperti panen-panen sebelumnya ia bisa mendapatkan hingga 5 kilograsm Gabah Kering Panen (GKP). Namun kali ini, hasil pendapatanya dari mencari bulir Padi tidak seperti tahun-tahun sebelumnya.

Biasanya, di musim panen bisa mendapatkan kurang lebih 10 karung, namun saat ini sangatlah kurang. Pasalnya sudah tiga hari ini padi yang didapatkannya masih sangat sedikit.

Hal tersebut di karenakan banyaknya sawah yang gagal panen.

“Kemungkinan pendapatan saya cuman sedikit, di musim kemarin saja dari hasil pendapatan padi yang kemudian di jual oleh suami saya sangat cukup untuk kebutuhan. Namun saat ini saya belum bisa pastikan. Kemungkinan cuma sedikit,” ujarnya. (***)