Menteri PUPR Targetkan 2018 Tol Jakarta-Surabaya Bisa Nyambung

×

Menteri PUPR Targetkan 2018 Tol Jakarta-Surabaya Bisa Nyambung

Sebarkan artikel ini

Hargo.co.id – Penanganan arus mudik 2017 kini sudah usai. Secara keseluruhan, mudik 2017 lebih baik ketimbang mudik 2016 yang dianggap salah satu yang terburuk.

badan keuangan

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, pada musim mudik, mereka bertanggungjawab terhadap prasarana. “Jadi saya bekerja sebelum arus mudik. Begitu arus mudik yang muncul Pak Budi (Menhub) dan Pak Roy (Kakorlantas). Karena regulasi yang main,” kata dia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (6/7).

Menurut dia, tahun ini persiapan lebih matang ketimbang tahun 2016. “Sekarang lebih matang. Begitu selesai mudik 2016, kami sudah mulai merencanakan bagaimana mudik 2017. Begitu juga tahun ini, mulai minggu depan kita sudah mulai merencanakan agar mudik 2018 bisa lancar,” terang dia.

badan keuangan

Ilustrasi

Ilustrasi (Dok.JawaPos.com)

Untuk tahun 2018, menurut dia, tol TransJawa diharapkan akan bisa sampai ke Surabaya, Jawa Timur. “Insya Allah tahun 2018 sudah bisa nyambung 2018,” sambung dia.

Selain itu, Kementerian PUPR juga akan memberikan pilihan jalur mudik lebih banyak dibanding mudik tahun ini. Kemacetan di Brexit, kata dia terjadi karena satu-satunya pilihan jalan tol. “Harus ada jalan pantura, pansela, jalan tol fungsional. Ini bukan hanya di Jawa, ada juga di Sumatera dan Sulawesi,” terangnya.

Lalu pelajaran dari insiden Brexit 2016, mereka akan menyiapkan rest area setiap 10 kilometer. “Kalau di Cikampek sudah jadi jalan tol, kami kasih kantong parkir dengan kapasitas 100 kendaraan tapi ada musola, air, BBM, kesehatan dan pos polisi,” ucapnya.

Kemudian, mereka bangun empat flyover. “Sebetulnya lima simpangan kereta api sebidang. Satu hari minimum 90 simpangan berhenti. Kalau mudik 97 kali. satu kali berhenti lima menit. Kalau satu hari 97 kali berhenti ada 495 menit. Itulah makanya macetnya sampai ke Pejagan,” tutur dia.

Untuk mengatasi hal itu, dia telah mengirim surat ke Kapolri Jenderal Tito Karnavian. “Ketika itu kami hanya punya waktu sembilan bulan, ditambah dengan pembebasan lahan. Jadi kita selesaikan empat flyover dengan panjang lebih dari 20 kilometer dalam 4,5 bulan. Alhamdulillah h-3 bisa dilalui,” paparnya. (hg/elf/JPG)