Merger Poligon-UNG Tak Terwujud, Ingin Tahu Kenapa?
Hargo.co.id, GORONTALO – Upaya agar Politeknik Gorontalo (Poligon) merger dengan Universitas Negeri Gorontalo (UNG) tak terwujud. Kenapa bisa? Bukankan ini sudah mendapat dukungan dari Pemprov Gorontalo?
Usut punya usut, upaya tersebut terhambat oleh Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 7 /2020. Pada aturan itu, penggabungan atau merger antara PTS dan PTN tidak diperbolehkan. Sementara status Poligon adalah PTS dan UNG adalah PTN.
Ini terungkap ketika Wakil Gubernur Gorontalo, Idris Rahim menghadiri pertemuan pembahasan merger antara Poligon dengan UNG di kampus Poligon, Senin (22/03/2021). Padahal, merger tersebut sudah mendapat dukungan penuh dari Idris Rahim.
Atas hal tersebut Idris Rahim menegaskan untuk tetap menjaga kualitas pendidikan tinggi ini, Poligon tetap mandiri dan dipertahankan secara bersama-sama.
“Saya adalah orang nomor 1 yang mendukung merger antara Poligon dengan UNG. Namun yang pertama, sampai saat ini surat dari Mendikbud itu tidak ada. Kedua, ada ketentuan dari Permendikbud bahwa yang bisa merger itu adalah negeri dengan negeri, swasta dengan swasta, dan tentunya kita tidak mau mahasiswa itu rugi,” ungkap Idris Rahim.

Wakil Gubernur Gorontalo, Idris Rahim (kedua dari kiri) saat menghadiri pertemuan pembahasan merger antara Poligon dan UNG di kampus Poligon, Senin (22/03/2021). (Foto: Istimewa)
Sementara itu Ketua Yayasan PSDMG, Weni Liputo dalam kesempatannya menjelaskan, yayasan akan mengelola Politeknik sebagaimana pembiayaan untuk mahasiswanya dalam melaksanakan kegiatan akademik.
Menurut Weni Liputo, Yayasan PSDMG akan tetap menjaga prestasi Poligon sebagaimana yang sudah dikenal baik dalam daerah maupun tingkat nasional dan akan tetap berupaya menjadikan Poligon sebagai Sekolah Negeri.
“Saya sudah sampaikan pada direktur kalau bisa, kalau ada kesempatan penegerian maka Poligon siap untuk dinegerikan. Kalau sudah dinegerikan, akan langsung dibina oleh Kementrian melalui Direktorat Jenderal Vokasi,”jelas Weni Liputo.
Dalam pertemuan itu, turut dihadiri oleh Ketua Yayasan Bina Mandiri Gorontalo Azis Rachman, Kepala Bidang Aset Provinsi Gorontalo, serta dosen dan perwakilan Mahasiswa Politeknik Gorontalo.(zul/adv/hargo)