Nelson Tuntaskan Polemik PT. PG Tolangohula dengan Warga

Kab. Gorontalo
Foto bersama Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo, dengan Kapolres Gorontalo, Dandim dan juga Kepala Desa, Camat serta GM PG Tolangohula seusai pertemuan. (Foto: Deice/HARGO)
  Foto bersama Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo, dengan Kapolres Gorontalo, Dandim dan juga Kepala Desa, Camat serta GM PG Tolangohula seusai pertemuan. (Foto: Deice/HARGO)

Hargo.co.id, GORONTALO – Polemik antara PT. Pabrik Gula (PG) Tolangohula dengan warga masyarakat terkait dengan pembongkaran plat duiker warga oleh PT. PG Tolangohula yang dibalas dengan penutupan akses jalan desa menuju ke pabrik oleh warga mendapat perhatian khusus dari Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo.

Perhatian itu dibuktikan Nelson dengan mendatangi lokasi plat duiker, Selasa (14/2/2023).

banner 300x300

Pantauan Hargo.co.id, Nelson turun didampingi sejumlah pejabat terkait. Ia melihat langsung lokasi awal masalah. Usai melakukan peninjauan, Nelson kemudian melakukan pertemuan dengan pihak pabrik dan juga kepala desa, serta camat dan sejumlah pihak terkait. Setelah pertemuan tersebut, Nelson selanjutnya melakukan pertemuan dengan warga di Kantor Camat Tolangohula.

Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo saat turun lapangan langsung melihat lokasi yang menjadi polemik antara PT. PG Tolangohula dengan warga. (Foto: Deice/HARGO)
Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo saat turun lapangan langsung melihat lokasi yang menjadi polemik antara PT. PG Tolangohula dengan warga. (Foto: Deice/HARGO)

Kepada sejumlah wartawan, Nelson menuturkan, ada beberapa point yang menjadi solusi dari persoalan ini. Pertama, mengusulkan pembukaan jalan baru di lokasi tersebut. Solusi itu, kata dia, bukan hanya bermanfaat bagi pemilik kandang ayam semata, tetapi juga warga lainnya.

Solusi kedua, tambah Nelson, harus ada komunikasi yang baik antara pihak perusahaan dengan masyarakat termasuk pemerintah baik desa dan kecamatan.

banner 728x485

“Tadi kita sudah sepakat dan usulan dari pihak pabrik bahwa mereka akan membuat jalan dan yang dilayani bukan hanya warga pemilik kandang ayam tetapi masyarakat lainnya,” ungkap Nelson.

Lanjut dikatakan Nelson, setelah ini selesai maka seluruh akses jalan sudah harus dibuka, karena ini erat kaitannya dengan penyelamatan investasi dan tentunya juga kepentingan rakyat.

“Jadi kita selesaikan satu-satu, karena yang point utama adalah plat duiker. Termasuk persoalan lainnya seperti masalah tonase, masalah sertifikat tanah termasuk persoalan karyawan hampir 10 ribu dan sekitar 70 persen adalah warga Kabupaten Gorontalo. Jadi jangan hanya karena persoalan orang perorang, kemudian mengganggu ribuan warga lainnya, tetapi juga kita berharap, masyarakat kita dilayani,” ujarnya.

“Tekah disepakati juga komunikasi diperbaiki, dimana kepala desa, camat dan warga harus komunikasi dengan pabrik dan pihak pabrik pun harus berkomunikasi dan membuka diri, karena jika komunikasi terjalin baik maka masalah apapun bisa diselesaikan,” tambah Nelson.

Ia berharap, setelah persoalan ini tuntas, stabilitas daerah harus dijaga dan dalam waktu dua hari ini sudah harus ada realisasinya. Bahkan, lanjut Nelson, pihak pabrik gula pun mengatakan pekerjaan jalan siap dikerjakan dalam waktu sehari.

Sementara itu, General Manager PT. PG Tolangohula, Ir. Mbantu Karo Karo saat diwawancarai menjelaskan alasan pihaknya melakukan pembongkaran plat duiker. Kata dia, plat duiker yang dibongkar sudah berada di kawasan HGU perusahaan. Selain itu, tambahnya, plat duiker hanya untuk kepentingan seorang warga.

Jika pihaknya memberikan jalan untuk satu orang maka kata dia, banyak masyarakat yang akan minta lagi. Tentunya, menurut Karo, pihaknya sulit mengendalikan, sehingga harus dicarikan alternatif dengan membuatkan jalan alternatif.

“Jadi kita buatkan jalan, mereka siapkan tanahnya dan itu untuk masyarakat luas, karena memang sejak awal mereka mengatas namakan kepentingan masyarakat. Padahal, jika dilihat itu hanya kebutuhan pengusaha kandang ayam saja, jika kita buatkan jalan alternatif ini untuk masyarakat banyak,” tandasnya.(*)

Penulis: Deice Pomalingo

Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *