Nikmati Ini Jika Berkunjung ke Danau Perintis Suwawa

Ragam
Bebek Apung atau Sepeda Bebek merupakan salah satu fasilitas pariwisata yang dapat dinikmati di Danau Perintis, Bone Bolango. (Foto: Rita Setiawati/HARGO)
  

Hargo.co.id, GORONTALO – Danau Perintis merupakan destinasi wisata di Suwawa, Bone Bolango. Lokasinya dekat dengan Kota Gorontalo, sehingga mudah dijangkau oleh warga, baik yang sendiri, maupun yang datang bersama keluarga.  

Danau ini dulunya hanya dijadikan sebagai tempat memancing, namun kini banyak orang yang berkunjung. Hal itu dikarenakan sudah ada wahana baru disana yakni Bebek Apung atau Sepeda Bebek.

banner 300x300

Tak hanya wisata Bebek Apung, banyak juga masyarakat yang datang untuk berswafoto di pinggir danau, piknik, bahkan ada pula yang mendirikan tenda camping dan memasang hammock untuk menikmati indahnya danau tersebut.

Menurut Kepala Seksi Usaha Jasa dan Standarisasi Produk Pariwisata, Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga, Bone Bolango, Mariam Nasila, dengan adanya wahana ini masyarakat yang berkunjung meningkat dibanding sebelumnya.

“Meskipun pengunjung meningkat, tapi tidak semuanya naik bebek, penilaian saya 30 persen pengguna dan 70 persen penikmat,” kata Mariam Nasila ketika diwawancarai pada Ahad (25/12/2022).

banner 728x485

Total ada 7 buah Bebek Apung, tiket untuk naik wahana tersebut tergolong murah yakni hanya Rp10 ribu rupiah per orang. Karena wahana Bebek Apung harus dinaiki 2 orang jadi dihitung Rp 20 ribu untuk sekali naik wahana tersebut. Waktu yang diberikan oleh pengelola antara 20 hingga 30 menit, tergantung banyaknya pengunjung yang mengantri.

Dengan waktu yang cukup panjang itu, pengunjung bebas mengarungi indahnya danau perintis sembari santai menikmati indahnya sore. Pengunjung tak perlu khawatir karena tiap bebek sudah dilengkapi dengan pelampung untuk berjaga-jaga jika ada hal yang tidak diinginkan terjadi.

“Kalau SOP saya buat kemarin, jam 8 pagi buka sampai jam 5 sore. Tapi masyarakat antusias berdatangan nanti pada sore hari. Hari ini saja setengah lima sore orang baru berdatangan. Tadi siang tidak ada orang, mungkin karena panas,” ungkapnya.

Selain masyarakat, banyak mahasiswa yang sepulang kampus menyempatkan diri untuk melepas penat ke danau perintis untuk menaiki wahana bebek apung atau hanya sekedar bersantai.

“Takut sih enggak cuma pas naik bebek agak bingung. Karena pengelola kurang detail menjelaskan cara belok dan sebagainya, menurut saya ini harusnya jadi perhatian bagi pengelola” kata Dewi Paputungan, usai menaiki wahana tersebut. (***)

 

Penulis: Rita Setiawati

Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *