Hargo.co.id NORTH AUGUSTA – Presiden Barack Obama meramaikan kubu anti-Donald Trump yang belakangan jumlahnya semakin banyak di Amerika Serikat (AS). Selasa waktu setempat (16/2), pemimpin 54 tahun itu mengungkapkan firasatnya bahwa taipan dengan gaya rambut khas tersebut tidak akan menjadi presiden. Trump pun berang.
’’Saya masih tetap yakin Trump tidak akan menjadi presiden. Itu karena saya sangat percaya pada rakyat AS yang sadar bahwa menjadi presiden adalah pekerjaan yang serius,’’ jelasnya dalam jumpa pers di Negara Bagian California setelah menghadiri pertemuan dengan para pemimpin Asia Tenggara. Menjadi presiden, kata dia, tidak sama dengan menjadi pemandu talk show atau reality show di layar kaca.
Dalam kesempatan itu, Obama menyatakan bahwa memimpin negara tidak sama dengan berbisnis. ’’Jabatan ini (presiden) tidak sama dengan promosi atau marketing. Ini (lebih) sulit,’’ ungkapnya. Presiden, ucap dia, adalah pengemban amanah rakyat. Ada jutaan warga yang mempertaruhkan hidup dan pilihan mereka di balik jabatan presiden. Maka, seorang presiden harus bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya.
’’Siapa pun yang nantinya menggantikan saya pada posisi ini akan mengetahui sandi persenjataan nuklir dan bisa memerintah warga yang berusia 21 tahun ke medan perang. Dia juga harus bisa memastikan bahwa sistem perbankan berjalan dengan baik,’’ tutur Obama.