Hargo.co.id, GORONTALO – Lebaran ketupat sudah menjadi tradisi turun temurun masyarakat Gorontalo. Pada perayaan tradisi tersebut, sejumlah warga mulai mempersiapkan sajian khas yang diantaranya seperti nasi bulu (nasi yang dimasak dalam bambu), ketupat, dan dodol.

Pantauan Hargo.co.Id, persiapan tersebut sudah terlihat di beberapa rumah warga di Kabupaten Gorontalo yakni di Desa Yosonegoro, Kecamatan Limboto Barat, Jum’at (28/4/2023).
Saiful Abuya (52), salah satu penjual nasi bulu mengaku, ia menjual nasi bulu beberapa hari sebelum lebaran ketupat. Begitupun dengan dodol, biasanya dimasak 3 hari sebelum lebaran ketupat.

“Kami sudah mulai menjual nasi bulu sejak hari rabu jadi sudah terhitung 3 hari dengan hari ini. Begitupun dengan dodol,” ungkap Saiful.
Adapun proses pembuatan nasi bulu membutuhkan waktu 3-5 jam. Selain itu, stok yang akan dijual mencapai 100-150 nasi bulu dalam sehari.
“Waktu untuk masak nasi bulu sendiri itu bisa sampai 3-5 jam tergantung api dan stok yang mampu kami sediakan. Biasanya itu hanya 150 nasi bulu paling banyak,” lanjutnya.
Saiful juga menambahkan, nasi bulu tersebut dijual dengan harga yang bervariasi yakni Rp.20.000 sampai Rp. 35.000.
“Nasi bulu ini dijual dengan harga bervariasi, mulai dari harga Rp.20.000 sampai dengan Rp. 35.000, tiap jualan bisa mencapai Rp. 2 hingga 3 juta perhari, kami pun menjual hanya menjelang lebaran ketupat. Untuk hari-hari biasa itu kami tidak jual,” tutup Saiful. (*)
Penulis: Indrawati Endris, Nazlia Busra/Mahasiswa Magang UNG