Hargo.co.id GORONTALO – Tak hanya bisnis waralaba, pedagang asongan dari Tegal, Jawa Tengah ternyata tertarik untuk berjualan di Gorontalo.
Buktinya, hingga kini, cukup banyak pedagang asongan dari Jawa yang berjualan di sejumlah titik di Kota Gorontalo, diantaranya di ruas Jalan Andalas dan Jalan Prof.Dr. H.B Jassin.

Namun sayang, ternyata pendapatan yang diperoleh oleh para pedagang asongan tersebut tak sesuai dengan apa dipikirkan mereka.
Seperti yang di alami oleh seorang pengasong asal Tegal, Jawa Tengah, Sahudin. Ia mengaku telah lama menggeluti pekerjaan asongan itu.
Dia mengungkapkan telah beberapa kali mengelilingi kota besar lain diantaranya Kalimantan, Makassar, Manado, Kendari dan Palu, hanya untuk berjualan asongan.

Namun, kenyataan yang di alami bapak dua anak tersebut saat ini sangat jauh dari harapan, dan terbilang cukup rugi hingga memutuskan akan meninggalkan Kota Gorontalo bila keadaan pembelian tidak berubah dan relatif kecil setiap harinya.
“Saya sudah berada di Gorotalo 2 bulan ini, awalnya juga jual di kota besar lainnya mas, tapi bos yang panggil di sini jadi jualannya juga di Kota Gorontalo, beberapa bulan disini bukannya untung tetapi rugi mas.
Jadi mungkin akan pindah ke Kota Kotamobagu dalam waktu dekat ini,” tuturnya saat di wawancarai Gorontalo Post, Selasa (31/1).
Sahudin mengaku baru dapat menjual 2 daganganya sejak pagi jam 09.00 Wita hingga 16.00 Wita. Hal ini yang mendorong dia untuk memilih pindah, dari pada harus bertahan dengan kondisi pendapatan yang sangat minim.
“Kalau begini saya milih pindah mas, dengan minimnya keuntungan yang di apat, terbilang rugi kalau bertahan, sebab kita hanya ambil untung dari persenan mas,
bukan gaji dari bos, juga saya dituntut harus sisipkan 50 ribu sehari buat anak istri di kampung,” ungkapnya.(tr-56/hargo)