ramadan2024

Pedagang Keluhkan Ternak Sapi Dikirim ke Kalimantan

×

Pedagang Keluhkan Ternak Sapi Dikirim ke Kalimantan

Sebarkan artikel ini

Hargo.co.id GORONTALO – Pemerintah Kabupaten Gorontalo dibawah kepemimpinan Bupati Nelson Pomalingo dan

badan keuangan

Wabup Fadli Hasan memprioritaskan program unggulan sapi sekaligus menjadikan sebagai daerah lumbung ternak di Indonesia Timur.

Meski demikian, harapan tersebut tidak akan serta merta membuat harga daging di pasaran turun. Dari pantauan Gorontalo Post,

Example 300250

harga daging di pasar tradisional Limboto, Jumat (23/9), rata-rata mulai Rp 110 Ribu hingga Rp 120 Ribu per Kilogram (Kg).

Seperti harapan pemerintah, harga eceran tertinggi (HET) daging harusnya menjadi Rp 105 Ribu per Kg.

“Kalau sapi masih di jual ke Kalimantan, saya rasa harga daging belum bisa turun. Tapi kalau disetop, harga daging bisa turun sampai Rp 90 Ribu per Kg,” ungkap Asmin Ayuba, salah seorang pedagang daging di pasar tradisional Limboto ketika berbincang dengan wartawan, kemarin.

Hari Kartini

Dia pun mengaku sudah mendengar program Pemda Kabgor terkait populasi ternak sapi. Hal itu, menurut Asmin, tidak akan terlalu berpengaruh, “Saya rasa belum ada gunanya selama sapi tidak dikirim ke Kalimantan.

Sekarang ini, pengiriman melalui Palu sudah bertambah lagi,” ungkap pedagang daging yang akrab disapa Ka Mini itu.

Ditambahkannya, pemerintah harusnya menjaga dulu populasi ternak yang ada untuk tidak dikirim ke luar daerah untuk bisa menekan harga.

“Memang itu hak pedagang mau jual dimana. Tapi dulu, waktu zaman pak Pakaya bisa. Masak sekarang tidak bisa,” tambah Asmin.

Jika tidak bisa, dia berharap agar pemerintah daerah bisa membatasi pengiriman hanya untuk ternak sapi jantan saja. “Kalau sapi jantan, bolehlah.

Tapi sekarang kan, sapi betina juga dikirim. Bahkan, baru-baru ini ada banyak sapi betina yang dikirim. Bagaimana mau bicara populasi ternak kalau begini terus,” pungkasnya.(axl/hargo)



hari kesaktian pancasila