Hargo.co.id, GORONTALO – Penjual Rujak Jambu Kristal mulai banyak dijumpai di berbagai tempat di Gorontalo. Kuliner tersebut rupanya mulai hits dan banyak digemari warga, karena memang baru-baru ini muncul di wilayah Gorontalo.
Rasa Jambu Kristal yang renyah dan manis dikombinasikan dengan bumbu tabur antara lain garam, gula pasir dan bubuk cabai yang pedas. Sangat cocok dengan lidah orang Gorontalo yang memang suka dengan makanan pedas.
Salah satu penjual Rujak Jambu Kristal di Gorontalo adalah Khairul Naim (30), mengaku baru sekitar 4 hari jualan di kawasan Jalan Jendral Sudirman Kota Gorontalo. Sementara di di Gorontalo sudah berjualan begini sudah sekitar satu minggu.
Karena laris manis, Rujak Jambu Kristal ini, sudah membuka beberapa cabang di Gorontalo antara lain di Jalan Ahmad A. Wahab kompleks Polda Gorontalo, kompleks Samsat Kabupaten Gorontalo, dan sekarang di Jalan Jenderal Sudirman kompleks Toko Mufidah.
Pembeli bisa memilih bumbu rujaknya sendiri mau manis atau pedas.
Salah satu penjual Rujak Jambu Kristal yang mangkal di Jalan jenderal Sudirman (Foto: Rita Setiawati/HARGO)
“Kalau manis kita cuman pakai gula dan garam aja. Garamnya pakai garam Palembang. Kalau mau pedas bumbunya kita kasih Bon Cabe/bubuk cabai saja,” kata Khairul sembari melayani pembeli.
Sesuai dengan cuaca di Gorontalo yang didominasi oleh cuaca panas, Jambu Kristal yang dijual sebelumnya sudah dikupas kulitnya terlebih dahulu kemudian, dimasukkan ke dalam box kaca bersamaan dengan es batu. Tujuannya adalah supaya jambu kristal tersebut tetap segar dan dingin. Sehingga cocok dimakan saat cuaca panas.
Satu porsi rujak jambu kristal ini dihargai Rp 15 ribu. Dengan harga tersebut pembeli mendapatkan sekitar satu setengah buah jambu kristal yang dipotong-potong dan pembeli bebas request bumbu tabur mau rasa pedas, manis atau pedas manis. Khairul berjualan setiap hari dan dalam sehari ia bisa menjual sebanyak 20 kilogram rujak Jambu Kristal.
Pembeli juga berasal dari berbagai kalangan mulai dari anak-anak, remaja sampai orang dewasa.
“Pembeli biasanya ada yang hanya ingin dengan harga Rp 10 ribu, dan tetap kita layani. Kebanyakan yang beli, remaja dan orang dewasa kalau anak-anak jarang,” katanya saat ditemui Senin (13/09/2021)
Sebelumnya Khairul berjualan di Makassar, namun kini pindah ke Gorontalo karena ikut bos. Ia juga mengungkapkan antusias pembeli yang ada di Makassar dan di Gorontalo sama. Banyak masyarakat yang ketagihan dengan rasanya. (***)
Penulis : Rita Setiawati