Pemerintah Memberi Harapan Palsu
Hargo.co.id – Pemerintah Korea Selatan (Korsel) panen kecaman kemarin (29/3). Penyebabnya adalah harapan palsu yang diberikan mereka kepada keluarga korban tenggelamnya kapal feri Sewol.
Selasa (28/3), Lee Cheol-jo, pejabat di Kementerian Kelautan dan Perikanan, mengungkapkan penemuan tujuh potongan tulang manusia di dalam Sewol. Potongan tersebut setidaknya berasal dari satu korban. Namun, lima jam kemudian, analis dari Badan Forensi Nasional menegaskan bahwa itu adalah tulang binatang, bukan manusia.
Yonhap melaporkan, para pakar forensik mengidentifikasi potongan tersebut sebagai tulang kaki babi. Kenyataan itu tentu membuat keluarga korban terpukul. Sewol yang tenggelam pada 16 April 2014 menewaskan 304 penumpang. Jasad sembilan orang di antaranya tidak ditemukan hingga saat ini. Mayoritas korban adalah siswa Danwon High School yang hendak berwisata ke Pulau Jeju.
’’Kementerian Maritim Memberikan Pukulan Ganda kepada Keluarga Korban.’’ Demikian judul berita utama di halaman depan Hankook Ilbo. Harian yang berbasis di Seoul tersebut menyebutkan, keluarga korban seperti merasakan surga dan neraka pada saat yang hampir bersamaan gara-gara pernyataan yang dilontarkan Lee tanpa mengecek faktanya lebih dulu.
Selama tiga tahun, keluarga korban menuntut agar Sewol diangkat supaya jasad keluarga mereka ditemukan. Lee membuat harapan mereka untuk bisa menguburkan keluarganya dengan layak melambung tinggi. Namun, dalam hitungan jam, pernyataan pakar forensik menghancurkan harapan mereka.
Saat Lee mengumumkan penemuan serpihan tulang manusia, keluarga korban langsung menangis. Mereka datang ke tempat Sewol disandarkan hanya untuk mengetahui kenyataan bahwa itu adalah tulang babi.
’’Tulang itu berada di antara lumpur dan kami tidak bisa melihat lebih dekat sebelum pakar forensik tiba. Kami tidak pernah membayangkan bahwa itu ternyata tulang binatang,’’ ujar salah seorang pejabat Kementerian Kelautan dan Perikanan kepada Chosun Ilbo.
Tulang babi tersebut mungkin menjadi salah satu muatan di Sewol. Untuk mencegah kesalahan identifikasi, pakar forensik bakal ditempatkan di kapal Dockwise White Marlin yang akan membawa Sewol ke Pelabuhan Mokpo. (AFP/Reuters/sha/c18/any)