GORONTALO Hargo.co.id – Bank Indonesia (BI) menyediakan penukaran uang tunai pecahan kecil mulai Rp 20.000, Rp 10.000, Rp 5.000, Rp 2.000 dan Rp 1.000 di tiga tempat berbeda di Gorontalo mulai Senin (19/6) pekan depan. BI menyiapkan uang baru hingga Rp 14,2 miliar.

Untuk Kota Gorontalo, Rp 11,2 Miliar akan disediakan selama 4 hari berturut-turut. Dua hari pertama di halaman Kantor Walikota Gorontalo mulai tanggal 19 Juni sampai 20 Juni, dan dua hari berikutnya di halaman rumah dinas Gubernur mulai tanggal 21 Juni sampai 22 Juni 2017. Sementara untuk pertama kalinya di wilayah Kecamatan Marisa, Pohuwato, BI menyiapkan sedikitnya Rp 3 Miliar. Dan penukaran uang digelar di lapangan Ormas Marisa pada 19 Juni selama 3 hari berturut-turut. (selengkapnya lihat halaman 8)
Deputi Direktur BI Perwakilan Gorontalo, Suryono menjelaskan, total penukaran umum Rp 14,2 Miliar tersebut naik 77 persen atau Rp 6,2 Miliar jika dibandingkan dengan jumlah penukaran tahun 2016 yang hanya sebesar Rp 8 Miliar. “Ini seiring dengan pertumbuhan ekonomi Gorontalo dan budaya Zakati. Tahun lalu Rp 8 Miliar, saya akui banyak keluhan karena masih banyak masyarakat yang tidak dapat,” ungkap Suryono, didampingi 8 perwakilan perbankan di kantornya, kemarin, Rabu (14/6).

Khusus di wilayah Kota Gorontalo, BI menyediakan sedikitnya 700 kupon untuk penukaran atau senilai Rp 2,8 Miliar per hari untuk semua pecahan. Kupon dapat diambil di lokasi penukaran. Masing-masing kupon mendapat jatah Rp 4 Juta yang dirinci pecahan Rp 20.000 sebesar Rp 2 Juta, pecahan Rp 10.000 sebesar Rp 1 Juta, pecahan Rp 5.000 sebesar Rp 500 Ribu, pecahan Rp 2.000 sebesar Rp 400 Ribu dan pecahan Rp 1.000 sebesar Rp 100 Ribu. Berbeda dengan wilayah Marisa, Pohuwato, BI hanya membatasi 250 kupon per hari dengan nilai Rp 3,8 Juta per kupon.
Selain penukaran uang tunai pecahan kecil untuk umum, sedikitnya ada 8 bank yang juga menyediakan penukaran uang. Masing-masing BRI, BNI, Mandiri, Bank Sulutgo, Danamon, Muamalat dan Bank Syariah Mandiri dibatas 100 kupon per hari, “Penukarannya tergantung nasabahnya. Jadi, kalau ditotal, semuanya Rp 26 Miliar. Rp 14,2 Miliar untuk umum, sisanya untuk perbankan. Memang sengaja kita lebihkan untuk umum,” ketus peraih gelar Doktor di UNG ini.

Deputi BI Gorontalo, Akhmad Kosasih menambahkan, kupon penukaran bisa diambil kepada panitia di lokasi penukaran. Dan jika tidak memiliki kupon antrian tersebut, maka masyarakat tidak akan dilayani. Selain itu, Akhmad Kosasih berharap kepada oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab agar tidak menyisipkan uang palsu dalam lembaran uang karena pihaknya tentu sudah memiliki alat yang bisa mendeteksinya.(axl/hargo)