HeadlineMetropolis

Perkebunan di Pohuwato Terbakar, Kabut Tebal Tutupi Jalan Trans Sulawesi

×

Perkebunan di Pohuwato Terbakar, Kabut Tebal Tutupi Jalan Trans Sulawesi

Sebarkan artikel ini
perkebunan warga
Upaya Penanganan Karhutla oleh Unit Damkar Satpol PP, TNI-Polri, BPBD serta masyakarat, Ahad (3/9/2023). (Istimewa)

Hargo.co.id, GORONTALO – Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah Kabupaten Pohuwato kembali terjadi, Ahad (3/9/2023). Kali ini, lahan perkebunan warga di Desa Balayo, Kecamatan Patilanggio jadi sasaran amukan si Jago Merah.

Berita Terkait:  Kebakaran Lahan Kembali Terjadi di Kota Gorontalo

badan keuangan

Kabut asap tebal menyelimuti jalan Trans Sulawesi, tepatnya di Desa Balayo, Kecamatan Patilanggio. Diketahui, kabut disebabkan kebakaran lahan perkebunan warga. Akibat insiden tersebut, jarak pandang para pengendara terganggu. Dari informasi yang dirangkum Hargo.co.id, insiden kebakaran yang terjadi tepat dj jalan Trans Sulawesi tersebut terjadi sekitar pukul 13.30 WITA. Beberapa warga hingga pengendara yang melintas menyadari hal itu ketika kabut tebal mulai menyelimuti jalan Trans Sulawesi. Segera, warga pun melaporkan kejadian tersebut. Unit Pemadam Kebakaran dari Satpol PP Pohuwato yang dipimpin langsung Kasatpol PP, Nikson Pakaya, dibantu BPBD Pohuwato serta TNI-Polri dan masyarakat setempat pun hingga saat ini tengah berupaya melakukan pemadaman.

Berita Terkait:  Wujudkan Pilkada yang Jurdil, Nelson Imbau ASN Jaga Netralitas

Kasatpol PP, Nikson Pakaya melalui Kabid Perda Trantibum (PPNS) Satpol-PP & Damkar Pohuwato, Bayu Eka Septian Kaluku, menyampaikan saat ini pihaknya tengah berupaya memadamkan api. Hanya saja, kata Bayu, api belum bisa dipadamkan lantaran kondisi angin yang cukup kencang.

badan keuangan

“Api terlalu besar karna angin terlalu kencang dan lahan tersebut rumputnya kering sehingga menyulitkan kami petugas. Juga kami kehabisan air, Sementara menunggu suplai air dari TIM BPBD,” ungkap Bayu di lokasi kebakaran.

Berita Terkait:  Warga Blokade Kontainer Lewat Jalan Cokroaminoto, Dampak Proyek Kanal

Penyebab kebakaran, jelas Bayu, dikarenakan adanya warga yang membakar lahan perkebunan miliknya. Namun, angin kencang ditambah dengan kondisi kekeringan yang melanda beberapa bulan ini membuat kobaran api sulit untuk dipadamkan.

“Penyebabnya Masyakarat yang lalai dalam membakar lahan kebun mereka. Maka dari itu penting bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati. Kondisi kemarau saat ini rentan terjadi kebakaran lahan,” ucap salah satu penyidik pegawai negeri sipil di Pohuwato ini. (*) 

Berita Terkait:  Tiga Jam Bertarung di Tengah Laut, Nelayan di Marisa Akhirnya Selamat

Penulis: Riyan Lagili