GORONTALO, Hargo.co.id – Masyarakat Gorontalo nampaknya tak perlu khawatir akan ketersediaan elpiji 3 kg di Gorontalo. Pasalnya, hingga saat ini, pihak Pertamina tengah berupaya untuk kembali memulihkan stok elpiji di masyarakat.
Salah satu langkah yang dilakukan dengan menyuplai sebanyak-banyaknya gas bersubsidi itu di sejumlah pangkalan. Dari kebutuhan normal gas elpiji 3 kg sebesar 87 ton atau 29 ribu tabung per hari, Pertamina menyuplai gas bersubsidi hingga 125 ton atau 41 ribu 600-an tabung per hari.
“rata-rata konsumsi elpiji 3 kg normalnya di Provinsi Gorontalo sebesar 87 ton per hari. Artinya, sudah kita antisipasi setiap hari untuk melebihi distribusi normal,” ungkap Sales Executive Elpiji Sulut-Gorontalo, Parrama Ramadhan Amyjaya, kemarin (27/11).
Ia menjelaskan, distribusi elpiji 3 kg sedikit mengalami gangguan beberapa hari belakangan. Ini disebabkan oleh sejumlah faktor. Diantaranya, terjadi kerusakan kapal Mothership pada Senin dan Selasa (20-21/11) yang menyebabkan stok terganggu untuk Provinsi Gorontalo dan Sulawesi Utara.
Kemudian pada Rabu dan Kamis (22-23/11), agen elpiji 3 kg di Provinsi Gorontalo melakukan mengambil stok elpiji 3 kg di Sulawesi Utara, tepatnya di Kota Kotamobagu untuk kemudian disalurkan di Gorontalo.
Selanjutnya, Jumat (24/11), kapal gas elpiji sudah bisa sandar di Gorontalo kemudian langsung dilakukan distribusi. “Pada Sabtu dan Minggu kita distribusikan elpiji 3 kg masing-masing sekitar 125 ton, diatas kebutuhan normal yang hanya sebesar 87 ton,” tutur Parrama seraya menargetkan, dalam 1-2 hari kedepan distribusi elpiji 3 kg akan kembali normal dan kebutuhan di Gorontalo akan segera tercukupi.
Sementara itu, Ketua Hiswana Migas Gorontalo, Muchlis Bumulo mengatakan, sejak beberapa hari belakangan, Pertamina telah mengupayakan pemenuhan kebutuhan elpiji di masyarakat. “Sampai sekarang suplai sudah diatas kebutuhan normal, jadi masyarakat tidak perlu khawatir,” katanya.
Ia mengharapkan, masyarakat dapat membantu pertamina dan Pemda untuk mengawasi penjualan elpiji 3 kg. Apalagi yang telah menjadikan elpiji 3 kg sebagai lahan bisnis. “Kalau ada yang menjadikan elpiji subsidi lahan bisnis laporkan. Elpiji subsidi tidak bisa dibeli banyak, maksimal 1 rumah tangga 2 tabung.
Nanti bisa dilaporkan ke kami Hiswana Migas, Pertamina ataupun ke Pemda apabila ada yang menyalahgunakan elpiji subsidi ini. Laporan harus disertai bukti agar kita bisa proses,” tegasnya.(dan/hg)