ramadan2024

Pilwako 2018! Tunggu Restu Partai, Marten Taha Gantung Nasib MADU

×

Pilwako 2018! Tunggu Restu Partai, Marten Taha Gantung Nasib MADU

Sebarkan artikel ini
Pasangan MADU Marten Taha - Budi Doku

GORONTALO Hargo.co.id – Manuver politik Budi Doku mendekati banyak kandidat calon hingga memunculkan wacana penduetan Rum Pagau-Budi Doku (PADI), sepertinya membuat Marten Taha mulai berpikir dua kali untuk berpasangan dengan Budi Doku pada pemilihan walikota-wakil walikota (Pilwako) Gorontalo 2018.

badan keuangan

Meski mulai muncul dorongan dari masyarakat agar duet Marten Taha-Budi Doku (MADU) jilid II berlanjut, dan ada isyarat Budi Doku untuk tetap berpasangan, tapi Marten Taha tak mau gegabah mengambil keputusan.

“Dalam politik semua bisa terjadi. Saya kira, ketika wacana MADU Jilid II diangkat masyarakat, itu sah-sah saja, mengingat selama ini kita sudah bekerja dan hasilnya disaksikan masyarakat,” tutur Marten saat diwawancarai Gorontalo Post (grup hargo.co.id), kemarin, (25/7).

Example 300250

Meski begitu kata Marten Taha, terwujudnya paket MADU Jilid II, tergantung restu Partai Politik (Parpol) yang nantinya akan menjadi pengusung. Pasalnya, Pilkada kali ini tidak seperti lima tahun kemarin. Meski di waktu injury time, dirinya tak perlu risau karena partai Golkar yang dipimpinnya mampu mengusung sendiri.

Dengan ketentuan baru, Partai Golkar yang memiliki empat kursi di parlemen, memerlukan koalisi untuk memenuhi syarat mengusung pasangan calon. Sementara itu, partai lain juga memiliki kepentingan sendiri untuk memilih calon yang diinginkan.

“Kita wait and see. Bisa saja, maju dengan jargon MADU Jilid II yang diusung koalisi Parpol tertentu. Itu juga menjadi salah satu pilihan saya. Namun tidak menutup potensi jalan dengan figur lain. Semua tergantung Parpol koalisi,” terangnya.

Ramadhan 2024

Sejauh ini, lanjut Marten, Partai Golkar sendiri terus melakukan lobi-lobi untuk menjaring koalisi dengan hampir semua Parpol yang memiliki kursi di Parlemen. Demokrat dan PDIP misalnya, mengisyaratkan respon yang baik untuk rencana koalisi.

Begitu juga dengan PPP, PBB, dan Gerindra. Menurut Marten, tiga Parpol tersebut sudah sepakat berkoalisi dengan membangun hubungan bersama Golkar dan tinggal restu DPP menuju satu pertemuan khusus untuk deklarasi mengusung calon Pilwako. “Parpol lainnya juga demikian, termasuk dengan PAN. Walau belum sampai menuyentuh pada membangun koalisi, tapi hubungan personal sudah terbangun,” aku Marten.

Terpisah, Charles Budi Doku yang diwawancarai awak media juga menyampaikan pernyataan yang hampir sama dengan Marten Taha dalam menyikapi mencuatnya kembali paket MADU Jilid II. Budi Doku sendiri tak memungkiri potensi untuk kembali berpasangan dengan Marten bisa terjadi sejalan dengan dinamika politik. Tapi tentunya, hal itu juga berlaku untuk figur lainnya. “Rasanya semua potensi bisa terjadi. Tidak ada yang mustahil,” terang Budi.

Saat ini lanjut Budi, untuk menyambut Pilwako 2018, dirinya sudah mendaftar di dua Parpol sebagai calon wakil walikota. Yakni PDIP dan Partai Demokrat.

Namun mengingat masa Pilwako belum tiba, serta kapasitasnya saat ini masih sebagai wakil walikota, Budi mengaku akan terus mengedepankan etika dalam birokrasi dan politik yang bermartabat.

Masih berkaitan dengan Pilwako, Marten mengatakan, sebelum ini dirinya telah bertemu dengan Rusli Habibie. Selain membahas program pemerintahan dalam kapasitas dirinya sebagai walikota dan Rusli Habibie selaku gubernur, ikut dibicarakan pula gerakan strategis berkaitan urusan kepartaian dalam kapasitas sebagai Ketua DPD I dan DPD II Partai Golkar Gorontalo. “Saya melaporkan langsung kepada pak Rusli langkah berkala yang sudah sudah saya buat. Mulai dari menggelar survey secara mandiri, hingga komunikasi koalisi,” katanya.

Disampaikan Marten, Rusli Habibie sangat respon dengan upanya itu sembari menegaskan agar dirinya mengikuti semua tahapan penjaringan partai Golkar sejak tingkat ranting, kecamatan, hingga tingkat DPD dan DPP. “Nah, hari ini (kemarin,red), DPP Golkar mengundang seluruh DPD I Partai Golkar yang wilayahnya menggelar Pilkada,” ungkapnya.(and/hg)



hari kesaktian pancasila